Model Ekosistem Inovasi Lembah Silikon (Silicon Valley)
Membahas soal ekosistem inovasi, banyak orang menengok ke "biang" ekosistem inovasi dan teknologi maju dunia yang berkembang di tahun 1980an di Amerika Serikat dan dikenal dengan nama “Silicon Valley” sekalipun juga tak terlepas dari berbagai kontroversi "pro dan kontra". Ia sekaligus merupakan model ekonomi, wilayah geografis, rantai industri, dan rangkaian inovasi teknologi dan inovasi organisasi yang dijadikan rujukan. Namun pada berbagai wacana di Amerika Serikat baru-baru ini, “Silicon Valley” juga mewakili serangkaian permasalahan sosial maupun berbagai nilai terkait kewirausahaan. Secara internasional, “Silicon Valley” sekaligus merupakan ancaman kompetitif, peluang untuk dimanfaatkan, dan tentunya sebagai sumber pembelajaran bagi ekosistem inovasi di tempat lain. Semua makna ini harus diurai untuk menjadikannya wacana yang bernilai.
Selama beberapa dekade terakhir, berbagai wilayah di seluruh dunia telah mencoba meniru atau meneladani berbagai aspek “Silicon Valley” untuk mendorong kewirausahaan dan mengembangkan ekosistem inovasi mereka sendiri. Sebagian besar belum berhasil. Mereka seringkali memiliki pemahaman yang terbatas tentang cara kerja ekosistem “Silicon Valley”, dan mereka seringkali menjadi korban strategi yang secara politis menguntungkan, yang hanya mengejar hasil jangka pendek yang mencolok, namun kemudian tidak berhasil membangun fondasi ekosistem inovasi yang sukses.
Tulisan ini diharapkan akan dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang ekosistem inovasi “Silicon Valley” sebagai sebuah model ekonomi, yang disarikan menjadi komponen-komponen utamanya. Yang terpenting, tulisan ini juga mengeksplorasi dan mengulas pentingnya saling ketergantungan di antara komponen-komponen ini.
Secara keseluruhan, komponen-komponen ini dan interaksinya dapat dijadikan alat analisis untuk memahami dan mengembangkan ekosistem inovasi di tempat lain. Namun, ekosistem inovasi tidak dapat dibahas hanya secara abstrak, karena ia tumbuh dari konteks regional tertentu pada momen historis tertentu dan berkembang seiring dengan peluang teknologi dan eksperimen organisasi tertentu. Pemahaman tentang konteks ini juga penting untuk merumuskan strategi yang dapat memanfaatkan berbagai lingkungan lokal.
Tulisan ini dimulai dengan tinjauan singkat tentang konteks AS yang terpolarisasi untuk diskusi “Silicon Valley” dan memperkenalkan model ekonomi “Silicon Valley” sebagai kerangka kerja analisis yang bermanfaat. Kemudian, tulisan ini mengkaji wilayah tempat model tersebut tertanam dan diakhiri dengan tinjauan umum inovasi teknologi dan manajemen yang dipelopori oleh perusahaan-perusahaan “Silicon Valley”.
Ekosistem inovasi “Silicon Valley” dicirikan oleh elemen-elemen berikut:
- Ekosistem ini dapat diringkas menjadi komponen-komponen utamanya: (1) modal ventura, (2) sumber daya manusia, (3) hubungan universitas - industri, (4) dukungan langsung dan tidak langsung dari pemerintah, (5) struktur industri, dan (6) ekosistem pendukung perusahaan jasa profesional,
- Setiap komponen saling bergantung,
- Setiap komponen mengembangkan “viral positif" yang memperkuat dan mempercepat perkembangan selanjutnya, dari waktu ke waktu untuk mencapai pertumbuhan yang mandiri,
- Komponen-komponen ini dapat digunakan sebagai variabel oleh daerah-daerah di manapun di dunia, untuk mengevaluasi dan merumuskan kebijakan guna mengembangkan ekosistem inovasi mereka sendiri.
- Ekosistem ekonomi “Silicon Valley” telah meluas hingga mencakup sebagian besar Wilayah Teluk San Francisco, terutama sejak tahun 1990an dan seterusnya, seiring perkembangannya dari klaster manufaktur semikonduktor historis di sekitar Santa Clara,
- Tidak adanya "pemerintahan” di Silicon Valley” yang kohesif, situasi yang menyebabkan fragmentasi infrastruktur dan transportasi umum, kebijakan perumahan yang semakin merugikan penduduk berpenghasilan rendah dan menengah, serta kurangnya strategi pembangunan industri dan perumahan regional yang kohesif,
- Wilayah ini mengalami transformasi dari industri manufaktur menjadi industri berteknologi tinggi, dimulai sekitar tahun 1980an, dan semakin cepat di tahun 1990an, ditandai dengan masuknya talenta-talenta terbaik dari seluruh dunia dan keluarnya individu-individu yang tidak mampu lagi bertahan tinggal di wilayah ini,
- Banyak tantangan sosial yang mendesak diperburuk oleh dinamika politik lokal dan regional,yang mungkin bukan sesuatu yang tak terelakkan dari model ekonomi itu sendiri.
- Menghargai penciptaan pendekatan baru yang mentransformasi atau mendisrupsi struktur, logika, dan organisasi yang mapan tetap merupakan elemen inti etos “Silicon Valley”,
- Meskipun kawasan ini memiliki industri pendahulu pada periode pra Perang Dunia II, industri pertahanan era Perang Dingin serta pengeluaran pemerintah yang besar untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi baru membentuk basis industri “Silicon Valley”,
- Penggunaan modal ventura sebagai cara baru untuk mendanai perusahaan rintisan disempurnakan dan dimatangkan di “Silicon Valley Innovations” dalam bidang keuangan sehingga mendorong perusahaan rintisan yang inovatif,
- Industri semikonduktor memicu gelombang besar perusahaan baru dengan inovasi organisasi seperti strategi korporat non-hierarkis, pengembangan modal ventura modern, dan mobilitas tenaga kerja yang tinggi yang memberikan keunggulan kompetitif dan membedakan kawasan ini dari perusahaan-perusahaan Amerika yang sudah mapan,
- Industri komputer membentuk kembali dinamika persaingan global dan penciptaan nilai yang sangat cocok untuk mendirikan perusahaan-perusahaan baru dengan pertumbuhan pesat seperti platform yang mendukung komputer pribadi yang dirancang secara modular, industri perangkat lunak yang independen dari perangkat keras, dan banyak perusahaan yang berspesialisasi dalam setiap komponen komputer,
- Seiring dengan matangnya ekosistem inovasi, “Silicon Valley” tetap berada di garda terdepan dalam teknologi digital seperti aktivitas yang dimungkinkan oleh internet, cloud computing, media sosial, ponsel pintar, Internet of Things, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi terkait iklim, meskipun juga merupakan rumah bagi industri bioteknologi yang kuat,
- Evolusi “Silicon Valley” telah ditandai oleh beberapa gelombang bubbles (gelembung), dengan perusahaan-perusahaan yang bertahan dari setiap gelombang tumbuh menjadi perusahaan yang lebih besar yang seringkali mentransformasi industri. Konteks Amerika Serikat yang terpecah-belah dan terpolarisasi,
- Analisis ini dilakukan ketika berbagai narasi domestik AS yang saling bertentangan tentang “Silicon Valley”. mengancam mengaburkan beberapa pelajaran kebijakan utama yang ditawarkannya bagi kawasan dan yurisdiksi di belahan dunia lain. Terdapat kesenjangan yang tajam antara peran “Silicon Valley” dalam isu-isu sosial domestik AS dan posisi strategis “Silicon Valley” dalam kaitannya dengan pengembangan industri dan kebijakan inovasi untuk berbagai kawasan di dunia. Polarisasi politik di Amerika Serikat memperparah tantangan untuk membahas secara objektif kekuatan, kelemahan, dan pelajaran yang dapat dipetik dari ekosistem tersebut, serta hubungan konstruktif yang dapat dikembangkan,
- Di sebagian tahun 1980an dan sebagian besar tahun 1990an, dan juga dari awal tahun 2000an hingga pertengahan tahun 2010an, narasi “perayaan” seputar teknologi dan inovasi menggambarkan para wirausahawan muda “Silicon Valley” yang berani mengambil risiko membangun perusahaan baru dan menciptakan teknologi baru untuk menantang perusahaan-perusahaan Amerika yang lebih tua,
- Dinamika “Silicon Valley” dipandang sebagai penggerak inovasi global, dan menginspirasi optimisme bahwa pengembangan dan penerapan teknologi akan memajukan kemajuan peradaban. Namun, pada akhir 2010-an, narasi seperti itu memberi jalan kepada kekhawatiran tentang perusahaan-perusahaan “Silicon Valley” yang secara sembrono mengabaikan privasi pribadi pengguna, para pengusaha dengan berani mengabaikan hukum dalam mengejar ekspansi, dan budaya tempat kerja yang tidak sehat serta investor predator yang menyebabkan gerakan #MeToo yang menyerukan pelecehan seksual atas industri-industri besar,
- Kekhawatiran umum yang luas adalah perasaan bahwa kesuksesan yang dirayakan orang-orang justru berkontribusi pada konsentrasi kekayaan dan kekuasaan yang ekstrem di segelintir perusahaan teknologi besar dan individu, yang menghambat inovasi dan bahkan mengancam prinsip-prinsip demokrasi baik di dalam Amerika Serikat maupun di seluruh dunia. Tingkat ketimpangan pendapatan yang mencengangkan di Wilayah Teluk San Francisco, serta kejahatan dan ketidak-stabilan perumahan yang tampak semakin diperparah oleh pandemi, semakin memperburuk tren negatif dalam narasi “Silicon Valley”,
- Sejak awal 2020-an, diskusi yang objektif tentang ekosistem “Silicon Valley” menjadi semakin sulit di Amerika Serikat karena semangat zaman telah berbalik melawan kawasan tersebut dan para pemimpin bisnisnya. Antusiasme yang berlebihan terhadap ekosistem ekonomi Lembah Silikon berisiko menuai kritik dari mereka yang berada di sisi konservatif spektrum politik dan ideologis yang skeptis terhadap politik "liberal" California. Di saat yang sama, pujian terhadap ekosistem “Silicon Valley” juga menuai kritik dari kaum progresif, yang menganggap antusiasme terhadap ekosistem tersebut sama saja dengan membenarkan ketimpangan pendapatan yang sangat besar dan dislokasi sosial di Wilayah Teluk San Francisco, serta aspek-aspek bermasalah dari ekosistem yang memicu gerakan #MeToo.
Ditulis oleh: Kenji Kushida
(Diringkas dan diterjemahkan dari situs Carnegie Endowment for International Peace, 9 Januari 2024)