• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Tangkap Lebih Akurat, Cepat dan Murah ... (BATCH # 4 - TERAKHIR)

Sistem Pengamatan Sampel Bakteri Tuberkulosis Menggunakan Digital Microscope Assistant (DIMAS)

Deskripsi Singkat


Kasus Tuberkulosis (TBC) Indonesia adalah yang kedua terbanyak di dunia. Data World Health Organization (WHO) di tahun 2022 mencatat 969.000 kasus TBC aktif dengan tingkat kematian mencapai 144.000 orang setahun. Pengujian sampel TBC sesuai standar WHO memerlukan konsentrasi kerja yang tinggi sehingga bisa melelahkan. Setiap preparat harus diperiksa antara 100 sampai 300 lapang pandang (FoV), sebelum dinyatakan negatif TBC. Ini melelahkan sehingga bisa berakibat pada kesalahan diagnosis.

Inovasi yang diajukan berupa sebuah mikroskop otomatis untuk pemeriksaan TBC yang didukung dengan kecerdasan buatan (AI) dan dinamai DIMAS. Sistem mampu melakukan scanning FoV secara otomatis menggunakan kamera digital untuk mengambil citra dari sampel dahak pasien. DIMAS dilengkapi penggerak otomatis berbasis Computer Numerical Control (CNC) agar kamera dapat dengan akurat menangkap citra di setiap titik yang dibutuhkan. Citra yang terkumpul diolah dan ditampilkan pada layar, untuk memudahkan petugas melakukan pemeriksaan. Sistem AI melakukan analisis dan klasifikasi tingkat keparahan TBC berdasarkan sampel, yang bermanfaat sebagai screening (penyaringan) tahap awal bagi pasien terduga TBC, atau yang akan dinyatakan bebas TBC.

Catch It Accurately, Quicker and Cheaper

 

Short Description


Indonesia has the second highest number of Tuberculosis (TB) cases in the world. Data from the World Health Organization (WHO) in 2022 recorded 969,000 active TB cases with a death rate of 144,000 people per year. Testing TB samples in accordance to WHO standards requires requires high work concentration so it can be tiring and can lead to misdiagnosis.This innovation is an automatic microscope for TB examination supported by artificial intelligence (AI) namely DIMAS. The system is capable of automatically scanning the required fields of view (FoV) by using a digital camera, from the patient's sputum samples. It is equipped with Computer Numerical Control (CNC) so that the camera can accurately capture images at every point needed. The collected images are then displayed on a display screen to make it easier for officers to carry out examinations. The AI ​​system performs analysis and classification of TB severity, as an initial screening for patients suspected of having TB, or those who will be declared free of TB.

Perspektif

Inovasi berbasis teknologi dan otomasi ini berpotensi menyelamatkan banyak nyawa akibat penyakit TBC; yang terlambat ketahuan, yang tidak  ketahuan, yang dikira telah sembuh, maupun pemeriksa yang kelelahan.  

Keunggulan Inovasi:

  • Mikroskop dengan dukungan kecerdasan buatan ini dirancang secara khusus untuk menanggulangi masalah TBC di Indonesia, dan belum ada padanannya,
     
  • Dalam mendeteksi bakteri TBC yang berukuran dalam mikron, mikroskop optik ini dapat bekerja pada batas resolusi maksimal perbesaran total 1000 kali, 
     
  • Merupakan pelopor dalam aplikasi sistem kecerdasan buatan untuk mengakuisisi data dan analisis penyakit TBC dengan menggunakan mikroskop,  
     
  • Berpotensi ditawarkan ke berbagai negara dunia dengan dengan prevalensi TBC tinggi, karena kepadatan penduduk yang tinggi namun tingkat ekonomi rendah seperti India, China, Filipina, Brazil, Bangladesh, dan Nigeria,
     
  • DIMAS dapat ditawarkan dengan harga yang sangat bersaing dengan produk-produk mikroskop impor dengan kemampuan setara, seperti Leica DMi8 Inverted.

     

Potensi Aplikasi:

DIMAS dapat diaplikasikan untuk pemeriksaan dan pendeteksian penyakit TBC sampai di tingkat Puskesmas yang jumlahnya lebih dari 10.000 yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan penyebaran yang merata dan keandalannya, DIMAS dapat menjadi produk layanan kesehatan unggulan buatan dalam negeri, khususnya dalam diagnosis dan pendeteksian penyakit melalui sampel jaringan.

Aplikasi kecedasan buatan (AI) dalam menafsirkan hasil tangkapan mikroskop, dapat juga membantu petugas medis untuk menentukan tingkat keparahan penderita TBC berdasarkan standar Badan Internasional untuk Melawan Tuberkulosis dan Penyakit Paru-paru (IUTLD).

Selain untuk membantu penanggulangan penyakit TBC, DIMAS dapat dikembangkan sebagai alat bantu diagnosis dan pendeteksian berbagai penyakit bakterial selain TBC. 



 

Innovator:

Tim Inovasi

ISI

Institusi

ISI

Alamat

ISI

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi