Tanggulangi Bakteri dengan Bakteri
BAKTERIOSIN DARI BAKTERI ASAM LAKTAT SEBAGAI BIOPRESERVATIF
Deskripsi Singkat
Saat ini, masyarakat mulai beralih ke bahan pengawet alami, salah satunya senyawa bakteriosin. Bakteri asam laktat (BAL) merupakan kelompok bakteri yang dapat menghasilkan bakteriosin, yaitu suatu polipeptida pendek yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen penyebab penyakit. Inovasi ini mengembangkan bakteriosin dari kultur bakteri asam laktat Lactobacillus rhamnosus IN13 pada media de Mann Ragosa Sharpe (MRS) cair dengan penambahan 0.5% CaCO3.
Setelah diinkubasi, bakteriosin yang dihasilkan memiliki karakteristik tahan terhadap panas hingga 121°C tahan terhadap suhu dingin hingga -40°C, tetap stabil pada kisaran pH 2.0-10.0, dan penambahan NaCl atau surfaktan sodium dodecyl sulfate (SDS) atau Tween 80 tidak berpengaruh terhadap aktivitas bakteriosin. Bakteriosin berpotensi digunakan sebagai bahan pengawet di industri makanan.
Tackle Bacteria with Bacteria
Short Description
Currently, people are starting to switch to natural preservatives, one of which is bacteriocin compounds. Bacteriocin can inhibit the growth of pathogenic bacteria that cause disease. This innovation developed bacteriocins from lactic acid bacteria cultures of Lactobacillus rhamnosus IN13 in liquid de Mann Ragosa Sharpe (MRS) media with the addition of 0.5% CaCO3. After incubation, the resulting bacteriocin has the characteristics of being resistant to heat up to 121 °C, resistant to cold temperatures to - 40 °C, remains stable in the pH range 2.0 -10.0, and the addition of NaCl or surfactant sodium dodecyl sulfate (SDS) or Tween 80 has no effect to the bacteriocin activity. Bacteriocin has the potential to be used as a preservative in the food industry.
Perspektif
Bakteri seringkali dikonotasikan sebagai makhluk renik yang membahayakan; padahal dikenal adanya bakteri yang "baik", yang justru berguna untuk menghambat aktivitas bakteri penyebab penyakit.
Keunggulan Inovasi:
- Bakteriosin yang dihasilkan bakteri asam laktat Lactobacillus rhamnosus IN13 aman digunakan sebagai pengawet pangan, serta dan tidak menyisakan residu bahan kimia yang berbahaya.
- Setelah diinkubasi, bakteriosin memiliki karakteristik tahan terhadap panas hingga 121°C, tahan terhadap suhu dingin hingga -40°C.
- Aktivitas bakteriosin tetap stabil pada kisaran pH yang lebar: 2.0 sampai 10.0
- Penambahan NaCl maupun surfaktan sodium dodecyl sulfate (SDS) atau Tween 80. tidak berpengaruh terhadap aktivitas bakteriosin.
- Saat ini belum diketahui adanya produk pesaing sejenis di pasar, sehingga prospek pemasarannya sangat menjanjikan.
Potensi Aplikasi:
Bakteriosin berpotensi diaplikasikan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pencemar pangan, dan secara luas dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengawet di industri makanan.
Innovator:
Tim Inovasi
ISI
Institusi
ISI
Alamat
ISI
Status Paten
Dalam Proses Pengajuan
Kesiapan Inovasi
** Siap Dikomersialkan
Kerjasama bisnis
** Luas
Peringkat Inovasi
** Sangat Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada