Sutera Kita Setara Sutera Dunia
GALUR SINTETIK UNGGUL SUTRA NON MURBEI SAMIA CYNTHIA RICINI UNTUK WILAYAH MARGINAL
Deskripsi Singkat
Sekitar 95% kebutuhan benang sutra alam Indonesia masih tergantung pada sumber impor, karena budidaya ulat sutra Bombyx mori perlu dilakukan di wilayah berudara sejuk (23,9-26,6 oC) dan kelembapan tinggi (75%-85%), dan pakan ulat sutra Bombyx mori adalah daun murbei yang hanya tumbuh baik di wilayah tersebut. Pengembangan ulat sutera lokal dengan daya adaptasi lebih tinggi dan ketersediaan pakan yang lebih mudah dan terjamin menjadi pilihan untuk menuju swasembada benang sutra di Indonesia.
Inovasi ini mengembangkan bibit ulat sutra galur sintetik non murbei Samia cynthia ricini yang dapat dibudidayakan di wilayah marginal di Indonesia, dengan suhu lebih tinggi dan kelembapan rendah. Inovasi ini telah menghasilkan empat galur sintetik unggul yang dapat tumbuh dan berkembang baik pada kondisi marginal, dan pakan alaminya adalah daun singkong yang tersedia melimpah di Indonesia. Ke empat galur unggul ini telah diuji-coba oleh peternak ulat sutra, dan teruji memiliki produktivitas serta bobot kokon tinggi, siklus hidup pendek, jauh lebih unggul dibandingkan dengan Samia cynthia ricini alam; bahkan telah seimbang dengan produktivitas ulat sutra Bombyx mori.
Ours is Equal to World's Silk
Short Description
Around 95% of Indonesia's natural silk thread needs still depend on imported sources, because the cultivation of Bombyx mori silkworms needs to be carried out in areas with cool air (23.9 - 26.6 oC) and high humidity (75%-85%), and require mulberry leaf as its feed, that only grows well in that region. This innovation develops a synthetic non-mulberry strain of silkworm Samia cynthia ricini which can be cultivated in marginal areas in Indonesia with higher temperatures and lower humidity. The innovation has produced four superior synthetic breeds that can grow and develop well in marginal conditions, and the natural food is cassava leaves which are abundantly available throughout Indonesia. These four superior lines have been tested by silkworm breeders, and have been proven to have high productivity and cocoon weight, short life cycles, far superior compared to Samia cynthia ricini from nature; even comparable with the productivity Bombyx mori silkworms.
Perspektif
Suatu saat kita akan melihat para petani singkong yang menghasilkan komoditas bernilai rendah terangkat kehidupannya karena juga menghasilkan benang sutra yang bernilai tinggi.
Keunggulan Inovasi:
- Galur sintetik unggul Samia cynthia ricini dapat tumbuh dan berkembang baik pada kondisi marginal, dengan produktivitas kokon yang tinggi (75%-97%), bobot kokon (1,67-1,80 g/kokon) yang baik, serta siklus (39-44 hari) yang relatif pendek,
- Produktivitasnya jauh lebih unggul dibandingkan dengan Samia cynthia ricini asli dari alam; bahkan telah teruji seimbang bila dibandingkan dengan ulat sutra Bombyx mori, sebagai penghasil benang sutra dunia sejak 5.000 tahun yang lalu,
- Pakan Samia cynthia ricini adalah daun singkong yang mudah tumbuh dan tersedia melimpah di seluruh wilayah Indonesia,
- Keempat galur sintetik Samia cynthia ricini unggul ini telah diuji-coba oleh peternak ulat sutra.
Potensi Aplikasi:
Inovasi ini berpotensi dibudidayakan secara luas, agar dapat memenuhi kebutuhan serat sutra di Indonesia karena sifatnya yang adaptif di berbagai wilayah marginal dengan pakan daun singkong yang tersedia melimpah di Indonesia. Dalam jangka panjang, inovasi ini berpotensi untuk mendukung produksi serat sutra nasional secara berkelanjutan, menuju kemandirian dalam produksi serat sutra, serta meningkatkan penghasilan penghasilan petani singkong.
Innovator:
Tim Inovasi
ISI
Institusi
ISI
Alamat
ISI
Status Paten
Dalam Proses Pengajuan
Kesiapan Inovasi
** Siap Dikomersialkan
Kerjasama bisnis
** Luas
Peringkat Inovasi
** Sangat Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada