• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Sinergi Sirih dan Sereh

NANOEMULSI PESTISIDA NABATI BERBAHAN SIRIH HUTAN (PIPER ADUNCUM) DAN HYDROSOL WANGI (CYMBOPOGON NARDUS. L)UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN SAYURAN

Deskripsi Singkat


Pengendalian hama pada tanaman petani biasa menggunakan pestisida sintetik, penggunaan pestisida sintetik dianggap mampu mengendalikan serangan hama dengan cepat, namun penggunaan pestisida sintetik dengan tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan produk pertanian, penggunaan pestisida sintetik secara terus menerus dapat menyebabkan matinya musuh alami, resistensi hama dan residu pada produk pertanian yang sangat berbahaya bagi Kesehatan.

Inovasi ini mengembangkan formula pestisida nabati, yang poten namun ramah lingkungan, dengan memanfaatkan bagian tanaman sirih hutan (Piper aduncum) dan limbah cair hidrosol sereh wangi (Cymbopogon nardus) diolah menjadi bentuk nano emulsi. Partikel yang kecil dari nano emulsi membuat  pestisida ini mudah diserap oleh tanaman sehingga meningkatkan efektivitas pestisida, namun tetap aman bagi manusia. Nano emulsi juga memberikan daya simpan lebih lama terhadap produk karena kestabilan partikelnya. 
Hasil pengujian efektivitas formula nanoemulsi pestisida nabati ini campuran menunjukan kematian hama 90,66% (Lina et al., 2021)

 

Synergy of Betel and Lemongrass

 

Short Description


Farmers usually use synthetic pesticides to control pests on their crops, the use of synthetic pesticides that can control pest attacks quickly, but its inappropriate use can have a negative impact on the environment and the agricultural products, and its continuous use can also kill the pest' natural enemies, pest resistance and its residues in agricultural products is dangerous for human health. This innovation develops a organic pesticide formula, which is potent but environmentally friendly, by utilizing the forest betel plant (Piper aduncum) and citronella hydrosol liquid waste (Cymbopogon nardus) processed into a nano-emulsion form, to increase the effectiveness of the pesticide, while also longer shelf life. The results of testing the effectiveness of this mixed vegetable pesticide nanoemulsion formula showed pest mortality of 90.66%.

Perspektif

Sudah saatnya pestisida tidak lagi diartikan sebagai racun bagi alam dan manusia.    

Keunggulan Inovasi:

  • Pestisida nabati pertama di Indonesia yang berteknologi nano emulsi
  • Memanfaatkan tanaman sirih hutan (Piper aduncum) yang selama ini dianggap gulma, namun ternyata memiliki metabolit sekunder dilapiol yang efektif untuk pengendalian hama,
  • Memanfaatkan hydrosol sereh wangi yaitu limbah cair dari hasil penyulingan sereh wangi yang saat ini dibuang oleh penyuling sereh wangi,
  • hasil pengujian efektivitas nanoemulsi pestisida nabati campuran tanaman sirih hutan dan hydrosol sereh wangi menunjukan kematian hama 90,66%. 

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini memiliki potensi diaplikasikan untuk mendukung keberlanjutan pertanian dimasa yang akan datang, karena menghasilkan produk pertanian organik yang bernilai tinggi. Inovasi ini memiliki potensi untuk dikembangkan lebih jauh, misalnya ekstrak tanaman sirih hutan juga berpotensi dijadikan bahan baku pembuatan lotion anti nyamuk (repellent) yang lebih aman bagi kesehatan.
 

Innovator:

Tim Inovasi

Dr. Ir. Eka Candra Lina, S.P.,M.Si.,IPM, Mhd. Syarif Hidayatullah, S.P

Institusi

Universitas Andalas

Alamat

Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25175

Status Paten

Telah Terdaftar

Kesiapan Inovasi

*** Telah Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

*** Terbuka

Peringkat Inovasi

*** Paling Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi