Sampah Tertampung Sambil Mengapung
RANCANGAN PROTOTYPE TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH TERAPUNG DI DESA UJUNGALANG KECAMATAN KAMPUNG LAUT KABUPATEN CILACAP
Deskripsi Singkat
Kondisi alam dan sarana transportasi yang terbatas membuat upaya pengelolaan sampah di pemukiman Kampung Laut nyaris mustahil. Warga memilih membuang sampah ke laut, karena tempat / bak pembuangan selalu berantakan saat terjadi pasang naik dan banjir rob.
Inovasi ini mengembangkan sistem pengelolaan sampah terapung, yang diberi nama Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Apung (TPAS Apung) agar dapat mengatasi masalah terjangan pasang naik dan banjir rob; sehingga pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.
TPAS Apung dibuat dengan memadukan bokor plastik dengan jaring nilon di bawahnya dan kemudian dipasang pada ban sebagai pelampung. Bokor didesain buka tutup menggunakan engsel ayun tahan karat, dilengkapi dengan sensor ultrasonik berbasis Arduino pada langit-langit TPAS Apung, untuk memberi informasi tentang banyaknya sampah di dalam TPAS Apung, yang dapat dimonitor dengan smartphone (HP).
Garbage Accumodated While Floating
Short Description
Natural conditions and limited transportation facilities make efforts to manage household garbages in the Sea Villages (Kampung Laut) almost impossible. People choose to dispose garbage into the sea, since the disposal bin is always chaotic during high tides and tidal floods. This innovation develops a floating waste management system, which is named the Floating Waste Final Processing Site (Floating TPAS) in order to overcome the problems of tidal surges and flooding; so that waste management can be carried out more effectively and efficiently. Floating TPAS is constructed by combining a plastic bowl with a nylon net underneath and then attaching it to a tire as a float. It uses a stainless swing hinge, and equipped with an Arduino-based ultrasonic sensor on the ceiling of the Floating TPAS, to send an alert signal to a smartphone, when the Floating TPAS is full.
Perspektif
Semua aspek kehidupan di Kampung Laut harus dirancang agar selalu dapat "mengapung"; rumah, tempat kerja, kendaraan, tempat bermain dan berekreasi; bahkan tempat sampahnya.
Keunggulan Inovasi:
- TPAS Apung dirancang sederhana, menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan harganya terjangkau,
- TPAS Apung dapat menyesuaikan diri dengan ketinggian air karena dilengkapi dengan pelampung,
- TPAS Apung dapat mengirimkan notifikasi kepada pengelolanya ataupun nantinya kepada Bank Sampah terdekat saat isinya telah penuh,
- TPAS Apung dapat diaplikasikan dalam pengelolaan sampah di daerah-daerah lain dengan kondisi alam yang mirip dengan kondisi alam di Kampung Laut.
Potensi Aplikasi:
Prototype inovasi TPAS Apung telah menjadi inspirasi warga Kampung Laut, untuk selanjutnya mengembangkan unit Bank Sampah; agar sembari menjaga kelestarian alam dan lingkungan, juga diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi sampah yang dikumpulkan dari TPAS Apung.
Innovator:
Tim Inovasi
ISI
Institusi
ISI
Alamat
ISI
Status Paten
Belum Didaftarkan
Kesiapan Inovasi
* Prototype
Kerjasama bisnis
* Terbatas
Peringkat Inovasi
* Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada