• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Rumput Laut Makan Rumput Laut

DARI DAN UNTUK RUMPUT LAUT: LIMBAH KARAGINAN ALTERNATIF SUMBER BIONUTRIEN RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS RUMPUT LAUT KAPPAPHYCUS ALVAREZII

Deskripsi Singkat


Limbah karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii mengandung unsur hara dan mikro penting bagi pertumbuhan tanaman dan alga, serta meningkatkan resistensi tanaman. Pemanfaatan limbah ini sudah dilakukan untuk berbagai jenis tanaman darat, namun belum dilakukan pada rumput laut sendiri. Padahal  nutrien yang diperlukan oleh rumput laut dari air laut diduga tidak terserap secara merata pada rumput laut yang dibudidayakan.

Inovasi ini memanfaatkan limbah dari pengolahan karaginan untuk peningkatan nutrisi rumput laut budidaya sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya, mengendalikan serangan penyakit ice-ice; dan pembudidayaannya tidak bergantung pada musim, sehingga petani dapat menanamnya sepanjang tahun.


 

Seaweed Eat Seaweed

 

Short Description


Kappaphycus alvarezii seaweed carrageenan waste contains essential nutrients and microelements for plant and algal growth, as well as increasing plant resistance. Utilization of this waste has been carried out for various types of land plants, but it has not been carried out on the seaweed itself. Whereas the nutrients needed by seaweed from seawater are thought to be not evenly absorbed in the cultivated seaweed. This innovation utilizes waste from carrageenan processing to boost the nutrition supply of cultivated seaweed to increase its productivity, control "ice-ice" diseases; and its cultivation does not depend on the season, so farmers can grow it all year round.

Perspektif

Budidaya rumput laut yang saat ini bergantung pada kemurahan alam (laut) dicoba untuk dipengaruhi. Penerapan pemupukannya akan menjadi tantangan menarik untuk diikuti.       

Keunggulan Inovasi:

  • Dapat meningkatkan produktivitas budidaya rumput laut, dan mengurangi ketergantungan pada musim. 
  • Menimngkatkan serapan kandungan nutrien, sehingga rumput laut yang diproduksi memiliki kandungan nutrien yang lebih tinggi.
  • Membantu mengendalikan serangan penyakit "ice-ice"  yang selalu menjadi ancaman dalam budidaya rumput laut.
  • Memanfaatkan limbah olahan rumput laut, untuk mendukung program "zero waste" industri rumput laut. 

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini berpotensi menghasilkan bionutrien dari limbah pengolahan karaginan, untuk membantu petani rumput laut  dalam meningkatkan produktivitas budidayanya.  Prinsip  "jeruk makan jeruk"  yang diterapkan ke industri rumput laut, justru diharapkan  menghasilkan dampak positif ke semua pelaku usaha rumput laut.

Innovator:

Tim Inovasi

Dr. Marlina Achmad Dr. Ir. Badraeni, M.P Dr. Fahrul

Institusi

Universitas Hasanuddin

Alamat

Perum.Dosen Unhas Tamalanrea Blok J.16

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi