• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Penangkal Kanker dari Hutan

BIFLAVONOID SEBAGAI KANDIDAT ANTIKANKER SEL LESTARI MCF-7 DAN HELA

Deskripsi Singkat


Hampir 10 juta penduduk dunia meninggal akibat kanker (2020). Kasus terbanyak adalah kanker payudara (2,26 juta), sedangkan kanker serviks adalah kanker yang paling umum diderita wanita di 23 negara (2022) dengan 604 ribu kasus. Tumbuhan/pohon adalah penyedia zat anti-kanker yang berpotensi. Salah satu tanaman yang menjanjikan adalah dari genus Araucaria, dari famili Agathis (Araucariaceae) yang banyak tumbuh di Indonesia dan hijau sepanjang tahun. 

Penelitian menemukan senyawa biflavonoid dari daun Araucaria hunsteinii K. Schum. Biflavonoid adalah senyawa fenolik yang salah satu aktivitas biologisnya sebagai anti-kanker. Tiga senyawa biflavonoid telah teridentifikasi dan berpeluang untuk dikembangkan sebagai lead compound anti-kanker.  Dari hasil uji diperoleh bahwa senyawa 7,4''',-di-O-metilkupresuflavon (3) tergolong aktif terhadap proliferasi calf pulmonary arterial endothelial (CPAE) dengan nilai IC50 69,8±2,5 µM 4',4'''-di-O-metilamentoflavon (5) sangat aktif menghambat proliferasi sel MCF-7 dengan IC50 2,1 ± 0,6 µM, dan 7-O-metilkupresuflavon (6) sangat aktif menginhibisi sel kanker MCF-7 dengan IC50 3,4 ± 0,5 µM) dan HeLa dengan IC50 1,4 ± 1,1 µM

Cancer Antidote from the Jungle

 

Short Description


Nearly 10 million people worldwide die from cancer (2020). The most cases were breast cancer (2.26 million), while cervical cancer was the most common cancer suffered by women in 23 countries (2022) with 604,000 cases. Plants  are potential providers of anti-cancer substances. One of the promising plants is from the genus Araucaria, from the Agathis family (Araucariaceae) which grows widely in Indonesia and is green all year round.
The study found biflavonoid compounds from the leaves of Araucaria hunsteinii K. Schum, which one of their biological activities is as anti-cancer. Three biflavonoid compounds have been identified to have the potential to be developed as anti-cancer lead compounds, i.e. the compounds:  7,4''',-di-O-methylcupressuflavone (3), 4',4'''-di-O-methylamentoflavone (5), and 7-O-methylcupresuflavone (6).

Perspektif

Slogan "back to nature" (kembali ke alam) yaitu memanfaatkan potensi alam untuk menjaga kehidupan kehidupan, akan semakin relevan dengan keberhasilan inovasi ini. 

Keunggulan Inovasi:

  • Biflavonoid yang dihasilkan tergolong sangat aktif dan aktif dalam mematikan atau menghambat ketiga sel kanker yang diuji,
  • Telah berhasil diidentifikasikan hubungan struktur dan aktivitas dari ketiga senyawa yang ditemukan, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai lead compound untuk pengembangan menuju drug design,
  • Teknologi fraksinasi dan purifikasi yang digunakan, menggunakan metode kromatografi sederhana dan umum, 
  • Ketersediaan bahan baku yang berlimpah, dan tersedia di sepanjang tahun. 

Potensi Aplikasi:

Ketiga senyawa biflavonoid yang ditemukan berpotensi menjadi terobosan dalam upaya penemuan obat-obat anti-kanker baru, melalui pengembangannya ke arah drug design melalui derivatisasi, sintesis dengan pendekatan in-silico, in-vitro dan selanjutnya menuju uji in-vivo. 

Innovator:

Tim Inovasi

Prof. Dr. Dra. Purwantiningsih M.S, Dhea Demitri Agusta, M.Si, Kurniawanti, S.Si, Dr. Hanhan Dianhar, M.Si, Dr. dr. Irma Herawati Suparto M.S, Dyah Utami Cahyaning Rahayu, M.Si

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Science Techno Park (STP) IPB University, Jl. Taman Kencana No. 3 Bogor, Jawa Barat 16128

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi