Penangkal Kanker dari Hutan
BIFLAVONOID SEBAGAI KANDIDAT ANTIKANKER SEL LESTARI MCF-7 DAN HELA
Deskripsi Singkat
Hampir 10 juta penduduk dunia meninggal akibat kanker (2020). Kasus terbanyak adalah kanker payudara (2,26 juta), sedangkan kanker serviks adalah kanker yang paling umum diderita wanita di 23 negara (2022) dengan 604 ribu kasus. Tumbuhan/pohon adalah penyedia zat anti-kanker yang berpotensi. Salah satu tanaman yang menjanjikan adalah dari genus Araucaria, dari famili Agathis (Araucariaceae) yang banyak tumbuh di Indonesia dan hijau sepanjang tahun.
Penelitian menemukan senyawa biflavonoid dari daun Araucaria hunsteinii K. Schum. Biflavonoid adalah senyawa fenolik yang salah satu aktivitas biologisnya sebagai anti-kanker. Tiga senyawa biflavonoid telah teridentifikasi dan berpeluang untuk dikembangkan sebagai lead compound anti-kanker. Dari hasil uji diperoleh bahwa senyawa 7,4''',-di-O-metilkupresuflavon (3) tergolong aktif terhadap proliferasi calf pulmonary arterial endothelial (CPAE) dengan nilai IC50 69,8±2,5 µM; 4',4'''-di-O-metilamentoflavon (5) sangat aktif menghambat proliferasi sel MCF-7 dengan IC50 2,1 ± 0,6 µM, dan 7-O-metilkupresuflavon (6) sangat aktif menginhibisi sel kanker MCF-7 dengan IC50 3,4 ± 0,5 µM) dan HeLa dengan IC50 1,4 ± 1,1 µM.
Cancer Antidote from the Jungle
Short Description
Nearly 10 million people worldwide die from cancer (2020). The most cases were breast cancer (2.26 million), while cervical cancer was the most common cancer suffered by women in 23 countries (2022) with 604,000 cases. Plants are potential providers of anti-cancer substances. One of the promising plants is from the genus Araucaria, from the Agathis family (Araucariaceae) which grows widely in Indonesia and is green all year round.
The study found biflavonoid compounds from the leaves of Araucaria hunsteinii K. Schum, which one of their biological activities is as anti-cancer. Three biflavonoid compounds have been identified to have the potential to be developed as anti-cancer lead compounds, i.e. the compounds: 7,4''',-di-O-methylcupressuflavone (3), 4',4'''-di-O-methylamentoflavone (5), and 7-O-methylcupresuflavone (6).
Perspektif
Slogan "back to nature" (kembali ke alam) yaitu memanfaatkan potensi alam untuk menjaga kehidupan kehidupan, akan semakin relevan dengan keberhasilan inovasi ini.
Keunggulan Inovasi:
- Biflavonoid yang dihasilkan tergolong sangat aktif dan aktif dalam mematikan atau menghambat ketiga sel kanker yang diuji,
- Telah berhasil diidentifikasikan hubungan struktur dan aktivitas dari ketiga senyawa yang ditemukan, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai lead compound untuk pengembangan menuju drug design,
- Teknologi fraksinasi dan purifikasi yang digunakan, menggunakan metode kromatografi sederhana dan umum,
- Ketersediaan bahan baku yang berlimpah, dan tersedia di sepanjang tahun.
Potensi Aplikasi:
Ketiga senyawa biflavonoid yang ditemukan berpotensi menjadi terobosan dalam upaya penemuan obat-obat anti-kanker baru, melalui pengembangannya ke arah drug design melalui derivatisasi, sintesis dengan pendekatan in-silico, in-vitro dan selanjutnya menuju uji in-vivo.
Innovator:
Tim Inovasi
Prof. Dr. Dra. Purwantiningsih M.S,
Dhea Demitri Agusta, M.Si,
Kurniawanti, S.Si,
Dr. Hanhan Dianhar, M.Si,
Dr. dr. Irma Herawati Suparto M.S,
Dyah Utami Cahyaning Rahayu, M.Si
Institusi
Institut Pertanian Bogor
Alamat
Science Techno Park (STP)
IPB University,
Jl. Taman Kencana No. 3
Bogor, Jawa Barat 16128
Status Paten
Belum Didaftarkan
Kesiapan Inovasi
* Prototype
Kerjasama bisnis
* Terbatas
Peringkat Inovasi
* Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada