• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Pakan Dahulu Baru Pangan

PEMANFAATAN KERANG HIJAU YANG TERKONTAMINASI LOGAM BERAT SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN MELALUI PENAMBAHAN ASAM HUMAT DAN ASAM FULVAT

Deskripsi Singkat


Penggunaan asam humat atau asam fulvat sebagai feed additive pada pakan ikan membuat logam berat yang ada di dalam kerang hijau tidak terakumulasi ke dalam tubuh ikan. Selain itu, pakan akan lebih efisiens dimanfaatkan oleh ikan karena mineral di dalam pakan lebih efisien pemanfaatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam humat atau asam fulvat di dalam pakan yang mengandung logam berat dari kerang hijau dapat mencegah akumulasi logam berat tersebut di dalam daging ikan nila. Di sisi lain, penambahan asam humat atau asam fulvat pada dosis optimal dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan nila (Nile tilapia)

 

Feed First, FoodThen

 

Short Description


The use of humic acid or fulvic acid as a feed additive in fish feed makes the heavy metals in the green shells do not accumulate into the body of the fish. In addition, the feed will be more efficiently utilized by fish because the minerals in the feed are more efficiently utilized. The results showed that administration of humic acid or fulvic acid in feed containing heavy metals from green mussels could prevent the accumulation of heavy metals in tilapia meat. On the other hand, the addition of humic acid or fulvic acid at optimal doses can improve the growth performance of tilapia (Nile tilapia).


Perspektif

Secara geografis Indonesia merupakan negara maritim yang sangat menghasilkan. Menggunakan kerang hijau sebagai pakan yang lebih sehat tanpa logam merupakan sebuah inovasi yang sangat tepat.


Keunggulan Inovasi:

  • Logam berat yang ada di dalam kerang hijau tidak terakumulasi ke dalam tubuh ikan
  • Pakan akan lebih efisiens dimanfaatkan oleh ikan karena mineral di dalam pakan lebih efisien pemanfaatannya
  • Memperbaiki kinerja pertumbuhan ikan, yang meliputi pertumbuhan dan konversi pakan
  • Penggunaan biaya pakan yang lebih murah

Potensi Aplikasi:

Bahan baku lokal yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber protein bahan baku pakan ikan adalah ragi bir. Ragi bir Saccharomyces cerevisiae dengan kandungan protein >50 % terbukti dapat dimanfaatkan sebagai sumber ptotein bahan baku pakan ikan yang sekaligus bersifat imunostimulan. 


Innovator:

Tim Inovasi

1. Prof Dr Ir Muhammad Agus Suprayudi, MSi 2. Dr. Ir. Dedi Jusadi M.Sc 3. Dr. Ir. Mia Setiawati M.Si

Institusi

IPB

Alamat

IPB

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi