• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Musnahlah Si Penghisap Darah

ATRACTIVE TOXIC BLOOD SUGAR BAIT (ATBSB) SEBAGAI ALTERNATIF PENGENDALIAN NYAMUK VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (AEDES AEGYPTI)

Deskripsi Singkat


Nyamuk Aedes aegypti menghisap darah manusia dan hewan karena  memerlukan darah untuk berkembang biak, namun menjadi berbahaya bagi manusia karena dalam proses tersebut menyebarkan vektor demam berdarah dengue. Saat ini pengendalian nyamuk menggunakan insektisida masih menjadi pilihan utama karea praktis penggunaannya. Namun demikian, penggunaan insektisida bisa juga berbahaya bagi kesehatan manusia, dan sebaliknya menjadikan nyamuk resisten pada insektisida.

Inovasi ini mengembangkan m
etode attractive toxic blood sugar bait  (ATBSB) untuk mengumpan nyamuk dengan bahan yang mengandung darah sapi, gula dan insektisida dengan perbandingan sebesar 60:39:1. Nyamuk yang mengisap umpan akan mati karena kontak dengan insektisida.  ATBSB ditempatkan pada aplikator dari bahan pralon dan dilengkapi dengan cahaya lampu sebagai pemanas untuk mempertahankan suhu seperti kondisi tubuh manusia. Uji efikasi yang dilakukan membuktikan bahwa formulasi ATBSB berhasil menarik nyamuk Aedes aegypti datang dan memangsa umpan, dan 81% akan mati setelah 24 jam pemasangan. Uji toksisitas akut oral dan dermal menunjukkan bahwa formulasi ATBSB termasuk dalam kategori tidak toksik jika kontak terhadap mamalia.

Destroy the Bloodsucker

 

Short Description


Aedes aegypti mosquito sucks the blood of humans and animals because it needs blood to reproduce, but it becomes dangerous for humans because in the process it spreads the vector of dengue hemorrhagic fever. Currently, insecticides is still the main choice as mosquito control, because of its practicality. However, the use of insecticides can also be harmful for human, and conversely make mosquitoes resistant to insecticides.

This innovation develops the Attractive Toxic Blood Sugar Bait (ATBSB) to bait mosquitoes containing cow's blood, sugar and insecticide. ATBSB is placed in an applicator made of PVC material and is equipped with a lamp as a heater to maintain a similar temperature of human body. The efficacy test carried out proved that the ATBSB formulation was successful in attracting the Aedes aegypti mosquitoes to prey on the bait, and 81% would die after 24 hours. Oral and dermal toxicity tests showed that the ATBSB formulation is safe, and categorized as non-toxic when in contact with human or mammals. 


 

Perspektif

Kita harus mengembangkan cara menanggulangi suatu penyakit yang tidak berakibat penyakit lain; dan bisa membuat si pembawa penyakit lebih tahan sakit.    

Keunggulan Inovasi:

  • Formulasi dan pengkondisian ATBSB teruji berhasil menjadi atraktan yang efektif untuk mengundang nyamuk Aedes aegypti, 
  • ATBSB  diformulasikan dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan, dan menggunakan aplikator yang mudah dibuat,
  • Aplikasi ATBSB membantu meminimalkan kontak manusia dengan bahan insektisida,
  • ATBSB teruji aman dan tidak bersifat toksik bagi manusia maupun bagi mamalia lain.

Potensi Aplikasi:

Formulasi ATBSB telah teruji efektif sehingga berpotensi digunakan untuk mendukung program Kementerian Kesehatan dalam pengendalian demam berdarah Dengue.  Formulasi ATBSB saat ini yang terbuat dari bahan utama darah sapi dari limbah rumah potong hewan, memungkinkan untuk dapat disebarluaskan ke masyarakat luas.  Bila nantinya diperlukan, formulasi ATBSB dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan komponen darah hewan dari hasil sintesis fraksinasi darah. Ini akan memungkinkan perluasan produksi ATBSB menuju skala industri, karena tidak harus berurusan dengan sumber bahan baku dari rumah potong hewan yang tidak terstandar.
 

Innovator:

Tim Inovasi

ISI

Institusi

ISI

Alamat

ISI

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi