• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Memadukan Perikanan Pendidikan dan Jalan-Jalan

SMART DASHBOARD SYSTEM UNTUK MENDUKUNG SMART MODERN AQUACULTURE DAN ECO-EDU TOURISM

Deskripsi Singkat


Sebagai negara bahari dan kepulauan dengan luas lautan sebesar 75% dari seluruh wilayah Indonesia, sektor perikanan budidaya berpotensi sangat strategis sebagai penggerak ekonomi nasional. Oleh karena itu, pengembangan budidaya perikanan yang berkelanjutan sangatlah penting, untuk mencapai potensi optimalnya, seiring dengan paradigma "ekonomi biru" dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Inovasi ini menggabungkan berbagai solusi inovatif dalam budidaya perikanan, termasuk aplikasi Smart Dashboard System, Keramba Jaring Apung Bulat Bertingkat (KJABB), berbasis konsep Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA), dilengkapi dengan aplikasi pemantauan lingkungan perairan (EWS 3SWJ software). Selain tujuan meningkatkan produktivitas para petani pembudidaya perikanan, inovasi ini dapat sekaligus mendukung pengembangannya menjadi objek eco-edu tourism, serta memastikan terjaganya kelestarian lingkungan; sehingga dalam jangka panjang bisa menjadikan 
Indonesia sebagai destinasi ecotourism bahari dunia.
 

Integrating Fishery, Education and Tourism

 

Short Description


As a maritime and archipelagic country, the aquaculture sector has strategic potential as a driver of the national economy. Therefore, the development of sustainable aquaculture is an economic imperative, toward the "blue economy" paradigm in improving people's welfare. This innovation combines various innovative solutions in aquaculture, including the Smart Dashboard System application, Multi-Level Round Floating Net Cages (KJABB), based on the Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) concept, equipped with an aquatic environmental monitoring application (EWS 3SWJ software). Apart from the aim of increasing the productivity of fishery cultivating farmers, this innovation can also support the development of eco-edu tourism, as well as ensuring environmental sustainability; so that in the long run, it will make Indonesia a world marine ecotourism destination.

Perspektif

Indonesia sering dikenal sebagai negeri bahari, paru-paru dunia, atau pusat biodiversitas dunia; namun belum dikenal sebagai destinasi dunia untuk eco-edu-marine tourism.  Berarti peluangnya masih sangat terbuka.   

Keunggulan Inovasi:

  • Inovasi ini dapat memantau lingkungan budidaya secara real-time; termasuk suhu air, oksigen, kekeruhan, serta kualitas air demi kesehatan ikan budidaya; dan menjamin kelestarian lingkungan,
  • Optimasi sistem aerasi dalam budidaya ikan dilakukan secara real-time, dengan kemampuan memberi Early Warning,
  • Optimasi pemberikan pakan ikan dengan pemantauan konsumsi pakan dan pertumbuhan ikan secara terpadu, untuk mencegah  pemborosan pakan dan menjaga budidaya ramah lingkungan,
  • Dapat meningkatkan area budidaya ikan secara vertikal, sehingga meningkatkan produksi tanpa luasan area tambahan,
  • Budidaya perikanan yang terpadu, modern dan ramah lingkungan yang berpotensi dikembangkan sebagai objek eco-edu tourism. 
     

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini berpotensi diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas petani pembudidaya ikan dan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan; sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan mereka. Lebih lanjut, inovasi ini berpotensi mendukung pengembangan budidaya perikanan terpadu yang modern serta ramah lingkungan; yang dapat menjadi daya tarik sebagai objek eco-edu tourism; yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan petani pembudidaya serta masyarakat di sekitarnya.  
 

Innovator:

Tim Inovasi

Prof. Drs. Sapto P. Putro, M.Si, PhD, Dr. Muhammad Helmi, MSI, Erwin Adriono, ST, MT, Drs. Imam Kadarisman, MSi

Institusi

Universitas Diponegoro

Alamat

Jl. Prof. Sudartho SH, Kampus Tembalang, Semarang 50275

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi