• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Masalah Bisa Jadi Berkah

TEKNOLOGI GRANULASI FLY ASH PLTU SEBAGAI AMELIORANT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI BIOMASA TANAMA

Deskripsi Singkat


Ameliorant atau soil conditioner adalah bahan yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah dengan tujuan meningkatkan produksi tanaman. Inovasi ini memanfaatkan limbah abu terbang (fly ash) dari pembangkit listrik batubara (PLTU) sebagai bahan baku dasar pembuatan ameliorant. Ameliorant ini telah teruji mengatasi permasalahan budidaya tanaman di lahan kering, lahan masam, lahan gambut, lahan miskin hara, maupun lahan marginal lainnya. Hasil uji toksisitas membuktikan bahwa produk granul ameliorant aman diaplikasikan, karena memiliki tingkat toksisitas yang relatif rendah. Dalam uji coba aplikasi untuk perbaikan tanah masam, ameliorant dengan bahan pengikat tapioka dan molase, berturut-turut berhasil menaikkan produksi biomassa tanaman sorgum dari 2,723 ton/ha menjadi 8,083 ton/ha (297%) sampai 8,889 ton/ha (326%).

From Problems To Blessings

 

Short Description


Ameliorant or soil conditioner is a material used to improve soil quality with the aim of increasing crop production. This innovation utilizes fly ash from coal-fired power plants (PLTU) as the basic raw material for making ameliorant. This ameliorant has been proven to overcome the problem of crop cultivation in dry land, acid soil, peat land, nutrient poor land, and other marginal lands. Toxicity test results prove that the ameliorant granule product is safe to apply, because it has a relatively low level of toxicity. In application trials for the improvement of acid soils, ameliorants with tapioca and molasses binder succeeded in raising sorghum plant biomass production from 2.723 tons / ha to 8.083 tons / ha (297%) to 8.889 tons / ha (326%).


Perspektif

Inovasi ternyata dapat mengubah masalah limbah batubara yang memusingkan karena alasan pencemaran lingkungan; menjadi berkah luar biasa, dengan "menyulap" lahan kritis / terlantar, menjadi lahan pertanian yang produktif.


Keunggulan Inovasi:

  • Bahan baku ameliorant tersedia melimpah selama PLTU batubara masih beroperasi. 
  • Ameliorant yang dihasilkan tidak terdeteksi mengandung bahan berbahaya untuk kegunaan pertanian. 
  • Memecahkan permasalahan pemanfaatan limbah batubara, dan permasalahan lahan marginal/kritis sekaligus.   
  • Terbukti berhasil meningkatkan produktivitas lahan pertanian tanah masam secara signifikan pada uji coba dengan tanaman sorgum.

Potensi Aplikasi:

Inovasi ameliorant ini dapat diaplikasikan untuk mengatasi permasalahan budidaya di lahan masam, lahan kering, lahan gambut dan lahan miskin unsur hara, yang biasanya merupakan masalah di tanah-tanah marjinal yang saat ini diberikan Hak Guna Usaha (HGU) untuk budidaya tanaman bioenergi. Inovasi ini berpotensi untuk diaplikasikan untuk tanaman budidaya lainnya.

 


Innovator:

Tim Inovasi

1. Dr. Ir. Herdhata Agusta 2. Fifin Nasyirotunnisya, SP, MSi 3. Prof. Dr. Erliza Hambali 4. Saurlina Agustina 5. Nuri Rukmiarti 6. Dede Maulansyah 7. Fahrizal Adam 8. Ramadhan Nur Iman

Institusi

Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC), LPPM - IPB

Alamat

IPB

Status Paten

Telah Terdaftar

Kesiapan Inovasi

*** Telah Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

*** Terbuka

Peringkat Inovasi

*** Paling Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi