Listrik dari Kulit Jeruk

KE- CELL : KULIT KEPROK (CITRUS RETICULATA) ECOENZYME FUEL CELL DAN POTENSINYA SEBAGAI ENERGI TERBARUKAN DI INDONESIA

Deskripsi Singkat

Penelitian ini mengembangkan ecoenzyme dari limbah kulit jeruk keprok (Citrus reticulata) sebagai substrat untuk ecoenzyme fuel cell (EFC). Nilai tegangan tertinggi  yang dihasilkan sebesar 650 mV dengan arus tertinggi sebesar 28,18 mA, dan hasil analisis  lanjutan mengenai rapat daya (power density) tertinggi yang  dihasilkan adalah 750 W/m² , dari sistem tiga pasang elektroda dengan pengadukan 200 rpm.

Electricity from Orange Peel

Short Description

This research develops ecoenzyme from tangerine peel waste (Citrus reticulata) as a substrate for ecoenzyme fuel cell (EFC). The highest value of voltage produced is 650 mV with the highest current of 28.18 mA. The result of further analysis of the highest power density produced is 750 W / m2, from a three-pair electrode system with 200 rpm stirring.

Perspektif

Saat ini kita baru bisa memimpikan suatu dunia masa depan, dimana pasok listrik rumah kita yang kini sebagian telah berasal dari panel surya atau kincir angin, nantinya akan bersumber dari pengolahan limbah kulit jeruk, dari septic-tank, atau dari pohon kedondong di samping rumah.     

Keunggulan Inovasi:

• Bahan baku ecoenzyme berupa limbah jeruk keprok, molasse (limbah gula), dan grafit pensil, yang aman bagi lingkungan.  
• Konsep pengolahan limbah yang menggabungkan aspek lingkungan, ekonomi, dan energi terbarukan
• Telah berhasil menghasilkan tegangan tertinggi sebesar 650 mV, kuat arus sebesar 29.55 mA dan nilai rapat daya (power density) tertinggi 769  W/m²
• Menghasilkan sisa proses yang dapat dimanfaatkan sebagai pembersih lantai, biofertilizer dan pupuk kompos. 

Potensi Aplikasi:

Penelitian ini berpotensi diaplikasikan  dalam pengembangan  energi baru berbasis ecoenzyme fuel cell (EFC)

Innovator:

File

Tidak ada

Video

Tidak ada

Perkembangan Inovasi