Lebih Empuk untuk yang Ringan
SHOCK ABSORBER HYBRID – OIL & GAS (OLEO PNEUMATIC) UNTUK LANDING GEAR PESAWAT UDARA NIR AWAK (PUNA)
Deskripsi Singkat
Kemandirian penguasaan teknologi produk alutsista menjadi pilar kekuatan pertahanan negara. Untuk itu, salah satu yang saat ini dikembangkan adalah Pesawat Udara Nir Awak kelas Medium Altitude Long Endurance (PUNA-MALE) dan pengembangan Retractable Landing Gear adalah salah satu komponen prioritasnya. Komponen ini unik karena desainnya selalu harus disesuaikan dengan spesifikasi pesawat.
Inovasi ini mengembangkan landing gear dan shock absorber PUNA-MALE yang juga dapat digunakan pada pesawat ringan jenis lain dengan berat take-off maksimum (MTOW) 1,3 ton. Rancangan landing gear dan shock absorber oleo pneumatic (oil & gas) ini tidak menggunakan coil spring, sehingga lebih kompak dan ringan, dibawah 5,71% dari MTOW pesawat (1,3 ton), dan telah lulus dari serangkaian pengujian shock absorber dan drop test landing gear berdasarkan standar Federal Aviation Regulations (FAR23). Rancangan landing gear dan shock absorber ini dibuat agar dapat diproduksi di dalam negeri, dengan menggunakan part standar yang tersedia di pasar; sehingga harganya bisa sangat kompetitif, dan selain itu layanan purna-jual bagi penggunanya lebih terjamin.
Softer Landing for the Light
Short Description
Independence on defense equipment technology is one of the pillar of Indonesia's national defense. For this reason, one of the things currently being developed is the Medium Altitude Long Endurance (PUNA-MALE) class of unmanned aerial vehicles, and the development of Retractable Landing Gear is one of the priority components. This innovation develops the PUNA-MALE landing gear and shock absorber which can also be used on other types of light aircraft with a maximum take-off weight (MTOW) of 1.3 tonnes. This oleo pneumatic (oil & gas) landing gear and shock absorber design does not use coil springs, making it more compact and lightweight, and yet it has passed a series of shock absorber and drop tests based on Federal Aviation Regulations (FAR23) standards. The design of the landing gear and shock absorber is made such that it can be produced domestically, using standard parts available on the market; so the price can be highly competitive, and besides that, after-sales service for users is assured.
Perspektif
Kemandirian penguasaan teknologi alutsista, bukan saja menjadi pilar kokoh bagi pertahanan negara; tapi juga dapat menjadi basis bagi industri nasional bernilai tambah tinggi dan berpotensi ekspor.
Keunggulan Inovasi:
- Rancangan retractable landing gear dan shock absorber yang kompak dan ringan, sehingga memudahkan masuk kedalam bodi pesawat saat mengudara,
- Teruji mampu meredam beban impak saat pendaratan pesawat dengan berat 1,3 Ton dengan kecepatan vertical 1-1,5 m/s, sehingga telah memenuhi standard FAR23, dan siap untuk diajukan memperoleh sertifikasi kelaikan,
- Telah dapat diproduksi didalam negeri dengan menggunakan berbagai part standar yang tersedia di pasar,
- Sarana dan prasarana pengujian telah tersedia di dalam negeri,
- Biaya produksi yang kompetitif, dengan potensi layanan purna-jual yang jaminan yang lebih baik; sehingga diharapkan secara bertahap dapat mensubstitusi impor alutsista yang saat ini bernilai sekitar Rp. 35 triliun setahun.
Potensi Aplikasi:
Inovasi ini berpotensi untuk diaplikasikan pada pesawat PUNA-MALE maupun pesawat jenis light aircraft dengan berat MTOW 1,3 Ton lainnya; yang kebutuhannya di dalam negeri cukup besar dan berkembang, baik untuk keperluan sipil maupun hankam. Ke depan, inovasi ini masih dapat dikembangkan lagi dengan pemanfaatan teknologi material komposit untuk menghasilkan landing gear yang lebih optimal lagi. Potensi lainnya yang menarik terkait inovasi ini adalah adalah pengembangan sarana dan prasarana pengujian, yang juga telah dirintis di Indonesia, sehingga tidak menutup kemungkinan dikembangkannya Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan mengadopsi regulasi yang telah ada.
Innovator:
Tim Inovasi
Arif Krisbudiman,
Andi Muhdiar Kadir,
Kirman,
Edy Yulianto,
Khairu Rezqi,
Harris Zenal,
Nofriyadi Nurdam,
Bambang Purnomo Yanuarso,
Nurhadi Pramana,
Mohamad Dahsyat,
Subardan,
Lucyana Lufti,
Erinna Dyah Atsari,
Ahmad Taufiqur Rohman,
Veky M. Fikry,
Yudi Irawadi,
Rismu Landung Gumilang,
Arsal,
Mustasyar Perkasa,
BRIN
Institusi
Pusat Riset Teknologi Kekuatan Struktur (PRTKS) - BRIN
Alamat
Kawasan Puspipitek Gedung. 220, Tangerang Selatan, Banen 15314
Status Paten
Dalam Proses Pengajuan
Kesiapan Inovasi
** Siap Dikomersialkan
Kerjasama bisnis
** Luas
Peringkat Inovasi
** Sangat Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada