• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Kerat Semakin Cepat, Singkong Semakin Lebat

INOVASI PENINGKATAN JUMLAH UMBI DENGAN TEKNOLOGI PENGERAT BIBIT SINGKONG

Deskripsi Singkat


Upaya meningkatkan produktivitas singkong (Manihot esculenta) secara konvensional seperti pemuliaan bibit, pemupukan, dan berbagai teknik budidaya; belum dapat memberikan peningkatan produksi untuk menutupi biayanya. Salah satu teknologi budidaya lain yang prospektif dikenal dengan Teknologi Pengeratan Bibit Singkong. Pengeratan (pelukaan) dilakukan untuk merangsang pertumbuhan akar-akar baru sebagai bakal umbi dengan areal yang lebih banyak. Pengeratan harus dilakukan dengan terukur agar tidak memutuskan aliran asimilat dari daun ke akar. 

Inovasi ini mengembangkan mesin pengerat (peluka) bibit singkong, untuk memperoleh spesifikasi pelukaan empat keratan bertingkat dengan kedalaman keratan 0,5 cm secara cepat dan seragam. Pengeratan yang semula dikerjakan secara manual oleh lima orang pekerja atau 56 jam orang per hektar lahan, dengan mesin ini dapat diperpendek menjadi hanya 8,3 jam dengan seorang tenaga kerja. Uji lapangan menunjukkan bahwa inovasi ini telah meningkatkan hasil panen singkong hingga 50%, dari semula 16 ton menjadi 24 ton per hektar.


 

Sliver them Quickly, for More Cassava

 

Short Description


Efforts to increase cassava ((Manihot esculenta) productivity, such as seed breeding, fertilization, and various cultivation techniques; have not delivered the desired increased production to cover the costs. One of the other prospective technologies is known as Cassava Stem Cutting Technology. The cutting (wounding) of the stem seeds is done to stimulate the growth of new tubers in more places in the stem. The cutting should be done in a measured manner so as not to cut off the flow of assimilates from the leaves to the tubers. This innovation developed a cassava stem cutting machine, to quickly and uniformly obtain wound cuts for four stratified cuttings with a depth of cut of 0.5 cm. The manual cutting by five workers or 56 person-hours per hectare of land, with this machine can be shortened to just 8.3 hours with single labor. Field tests show that this innovation has increased the yield of cassava by up to 50%, from 16 tonnes to 24 tonnes per hectare.

Perspektif

Mekanisasi atau pemakaian mesin yang sekalipun sederhana menjadi bermakna, kalau tugas yang harus dikerjakan bersifat massal (banyak), rutin dan berulang, namun memerlukan kecepatan, akurasi dan keseragaman yang tinggi.    

Keunggulan Inovasi:

  • Mesin mampu menghasilkan bibit singkong secara langsung 4 keratan (bertingkat) dengan ketebalan  0,5 cm secara cepat dan seragam, 
  • Pembuatan mesin yang sederhana dan menggunakan komponen dan bahan yang mudah didapat, 
  • Mesin dirancang dengan mempertimbangkan aspek ergonomi sehingga nyaman dan aman digunakan, 
  • Mesin bersifat portabel, sehingga mudah dipindah-pindahkan tempatnya sesuai kebutuhan. 

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini berpotensi diaplikasikan di sentra-sentra penghasil singkong utama, yang memerlukan penyiapan bibit singkong secara massal, terlebih lagi jika ketersediaan pekerja terbatas.   

Innovator:

Tim Inovasi

Sasongko Aji Wibowo S.T.P

Institusi

Universitas Brawijaya

Alamat

Universitas Brawijaya

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi