• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Jamu Gendong Masa Kini

Kombucha Jamu Gendong Saintific

Deskripsi Singkat


Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) telah digunakan secara tradisional untuk pengobatan dalam bentuk sediaan jamu, yang diramu dengan berbagai bahan herbal berkhasiat lainnya, dan dijajakan sebagai jamu gendong untuk mengobati berbagai jenis penyakit.  Temulawak memiliki senyawa  bioaktif  yang  berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi, termasuk bersifat hepatoprotektor, untuk mencegah kerusakan hati. Senyawa hepatoprotektor pada umumnya terikat dengan senyawa lain sehingga bioavalaibilitasnya rendah, oleh karena itu diperlukan proses fermentasi untuk melepaskan ikatannya.

Inovasi ini mengembangkan produk jamu yang difermentasi seperti pada pembuatan minuman kombucha dengan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza), dan aktivitas anti kanker kombucha dengan bahan baku kunyit putih (Curcuma zedoaria).  Proses kombucha jamu ini terbukti meningkatkan senyawa bioaktif pada temulawak, yang berperan sebagai hepatoprotektor, dan daya anti kanker pada kunyit putih; hampir dua kali lipat bila dibandingkan dengan jamu tanpa proses fermentasi.





 

Modernized Herbal Traditional Medicine

 

Short Description


Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) which are mixed with various efficacious herbal ingredients has been used traditionally for treatment in the form of herbal formula known as "Jamu",  and offered to treat various diseases. Temulawak has bioactive compounds that act as antioxidants, anti-inflammatories, including hepatoprotectors, to prevent liver damage. Hepatoprotector compounds are generally bound to other compounds so that their bioavailability is low, therefore a fermentation process is needed to release the bonds. This innovation develops fermented herbal products such as in the making of kombucha drinks, with temulawak rhizomes (Curcuma xanthorrhiza), and the anti-cancer activity of kombucha with white turmeric (Curcuma zedoaria) as the raw material. This herbal kombucha process has been proven to increase the bioactive hepatoprotector compounds in temulawak, and the anti-cancer power of white turmeric; almost twice as much when compared to Jamu without fermentation.

Perspektif

Kombucha asal Tiongkok dikawinkan dengan Jamu asal Jawa; menghasilkan khasiat dan manfaat berlipat ganda.   

Keunggulan Inovasi:

  • Kombucha temulawak teruji memiliki kemampuan sebagai hepatoprotektor yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk minuman temulawak atau jamu temulawak tanpa fermentasi, karena senyawa bioaktif yang berperan sebagai hepatoprotektor dapat ditingkatkan hampir dua kali lipat,
     
  • Kombucha kunyit putih memiliki sitotoksisitas ke sel kanker payudara, kemampuan antikankernya juga dapat ditingkatkan  hampir dua kali lebih tinggi, bila dibandingkan dengan produk olahan kunyit putih tanpa fermentasi,
     
  • Proses Kombucha terbukti menghasilkan senyawa antikanker baru, yang tidak ditemui sebelum proses fermentasi.

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini berpotensi untuk diaplikasikan untuk menghasilkan produk-produk jamu yang lebih berkhasiat, karena senyawa bioaktif yang terkandung dalam jamu menjadi meningkat secara signifikan.  Dengan prinsip yang sama, inovasi fermentasi dengan proses kombucha juga berpotensi diaplikasikan pada berbagai formulasi jamu lainnya, untuk pengobatan berbagai penyakit. Proses kombucha yang lebih modern dan saintific, berpotensi dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai produk Obat Herbal Terstandarisasi (OHT) yang berskala industri massal. 

 

Innovator:

Tim Inovasi

ISI

Institusi

ISI

Alamat

ISI

Status Paten

Telah Terdaftar

Kesiapan Inovasi

*** Telah Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

*** Terbuka

Peringkat Inovasi

*** Paling Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi