Jagung Super Unicorn
MENGGALI PERBEDAAN MENINGKATKAN KEUNTUNGAN: MEMBENTUK KERAGAAN FENOTIPE JAGUNG VARIETAS LOKAL UNTUK MENINGKATKAN BOBOT PANEN DAN KUALITAS NUTRISI PAKAN HIJAU SAPI KEREMAN
Deskripsi Singkat
Budidaya jagung varietas hibrida sejak tahun 1975 dan setiap tahun selalu mengintroduksi varietas hibrida baru, menyebabkan banyak sekali varietas hibrida yang dilepas di tahun-tahun awal telah menjadi varietas hibrida usang, tetapi masih dibudidayakan oleh petani setempat karena telah beradaptasi sangat baik secara lokal. Varietas hibrida usang ini berperan sebagai sumber genetik lokal menjadi varietas lokal.
Inovasi ini melakukan seleksi atas tanaman jagung varietas lokal yang awalnya merupakan tanaman jagung untuk produksi biji, untuk dijadikan tanaman jagung yang memenuhi kriteria sebagai penghasil pakan hijauan ternak sapi yaitu: batang yang tinggi, kokoh, akar adventif yang muncul di sepanjang batang lebih banyak, daun lebih banyak dan lebih lebar, mempunyai lebih dari satu tongkol, serta lebih cepat memenuhi syarat baku bobot panen tebasan.
Seleksi menghasilkan tanaman jagung dengan tinggi 328 cm, hampir dua kali tinggi jagung hibrida P27 yang 185 cm; menghasilkan bobot hijauan sebanyak 54 ton per hektar, lebih tinggi dibanding rata-rata petani sebesar 36 ton per hektare; serta kualitas nutrisi hijauan batang jagung dan tongkol muda yang lebih tinggi (protein kasar 5.2 %), serta dapat dipanen tebasan pada 75 hari sesudah tanam.
Super Corn Unicorn
Short Description
Cultivation of hybrid maize varieties since 1975 and almost yearly introduction of new hybrid varieties, has caused a lot of hybrid varieties released earlier to become obsolete hybrid varieties, but are still cultivated by farmers because they have adapted very well locally. These obsolete hybrid varieties can act as a local genetic source to become local varieties. This innovation selects the above local varieties of maize, originally corn plants for seed production; to become corn plants that meet the criteria for producing forage for cattle, namely: tall, sturdy stems, more adventitious roots that appear along the stems, having more and wider leaves, has more than one cob, and faster to meet the standard requirements for harvest slash.
Perspektif
"Limbah inovasi" penghasil biji jagung produktif selama puluhan tahun, bisa menjadi berkah sumber daya genetik untuk mengembangkan tanaman jagung penghasil hijauan pakan sapi, tanpa harus mengembangan hibrida khusus untuk itu.
Keunggulan Inovasi:
- Memanfaatkan varietas hibrida usang jagung biji untuk menghasilkan tanaman jagung tebasan untuk pakan sapi, tanpa harus melakukan riset dari awal.
- Meningkatkan bobot hasil tanaman jagung tebasan batang muda umur 75 hari dari 30 - 40 ton/ha menjadi 54 to/ha.
- Karakteristik varietas jagung yang diseleksi khusus untuk tebasan menghasilkan kualitas nutrisi hijauan lebih tinggi, sekitar 5.2 % protein kasar,
- Meningkatkan penghasilan petani jagung penghasil pakan hijauan secara signifikan.
Potensi Aplikasi:
Inovasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan varietas jagung yang lebih produktif memproduksi serat sebagai bahan baku industri pulp pada pabrik kertas; atau mengembangkan varietas jagung lainya dengan sifat-sifat istimewa sebagai tanaman hias pekarangan, atau untuk memproduksi jagung unggul yang dipanen muda untuk camilan jagung rebus.
Innovator:
Tim Inovasi
ISI
Institusi
ISI
Alamat
ISI
Status Paten
Belum Didaftarkan
Kesiapan Inovasi
* Prototype
Kerjasama bisnis
* Terbatas
Peringkat Inovasi
* Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada