• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Ikan Tuna Kita Menantang Sang Legenda

PENINGKATAN KUALITAS MINYAK IKAN TUNA DALAM NEGERI SEBAGAI SUMBER DHA (DOKOSAHEKSANOAT ACID) UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MINYAK IKAN NASIONAL

Deskripsi Singkat


Jumlah produksi minyak ikan tuna mentah di Indonesia mencapai 14.096 ton/tahun sehingga telah memenuhi syaratan ikut dalam perdagangan internasional. Namun pemanfaatannya baru untuk pakan ternak karena kualitasnya yang rendah. Padahal kandungan Docosahexaenoic Acid (DHA) dalam minyak ikan tuna adalah 24,56 - 27,31%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk minyak ikan komersial legendaris Scott's Emulsion dengan kandungan DHA hanya 13,62%. 

Inovasi ini mengoptimalkan tahap pemutihan selama proses pemurnian minyak ikan, untuk memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), dan International Fish Oil Standards (IFOS), yang meliputi standar kandungan asam lemak bebas (FFA) bilangan anisidine (AnV), nilai bilangan asam (AV), peroksida (PV), dan total oksidasi (Totox). Hasil minyak ikan tuna yang dimurnikan berwarna kuning jernih, dengan peningkatan Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan DHA sebesar  10,71% dan 11,50%, bila dibandingkan pada minyak ikan mentah.

 

Our Tuna Challenges the Legend

 

Short Description


The production of raw tuna fish oil in Indonesia reaches 14,096 tons/year so that it has qualified to participate in the international trade. However, its use is only for animal feed because of its low quality. In fact, the content of DHA content in tuna fish oil is 24.56 - 27.31%, much higher than the "legendary" product of Scott's Emulsion with DHA content of just 13.62%. This innovation optimizes the bleaching stage during the fish oil refining process, in order to meet the Indonesian National Standard (SNI), and the International Fish Oil Standards (IFOS), which includes the standards of free fatty acid content (FFA), anisidine number (AnV), acid value (AV) ), peroxide (PV), and total oxidation (Totox). The purified tuna fish oil are pale yellow in color, with an increase in EPA and DHA content  of 10.71% and 11.50% respectively.

Perspektif

Legenda dan rahasia para ibu dalam mencerdaskan putra-putrinya yang bernama "Scott's Emulsion" segera ditantang oleh produk tuna asli Indonesia.    

Keunggulan Inovasi:

  • Proses pemurnian minyak ikan tuna berhasil dipersingkat, sehingga  pemakaian adsorben menjadi lebih efektif dan efisien,
  • Menghasilkan minyak ikan berkualitas pangan sesuai IFOS dan SNI,
  • Mampu menurunkan bilangan asam lemak bebas 56,57%, bilangan asam 55,36%, bilangan peroksida 88,86%, nilai anisidin 69,69% dan total oksidasi 77,03%,
  • Kandungan EPA dan DHA meningkat masing-masing sebesar 10,71% dan 11,50% dibandingkan dengan minyak ikan tuna mentah. 

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini berpotensi mendukung proses pemurnian minyak ikan tuna, sebagai kegiatan usaha produksi minyak ikan untuk sediaan pangan dan nutraseutikal, yang saat ini umumnya masih diimpor. Secara komersial, inovasi ini dapat dijadikan sebagai dasar teknologi untuk industri pengolahan ikan tuna yang menguntungkan, yang dapat mengolah produk sampingan minyak ikan tuna menjadi produk minyak ikan murni dengan nilai jual yang lebih tinggi, dan lebih lanjut mengembangkan produk-produk turunannya,  termasuk soft capsules, minyak ikan emulsi, konsentrat omega-3 (DHA), dan etil ester.

Innovator:

Tim Inovasi

Prof. Dr. Ir. Sugeng Hari Suseno, Dr. Ir. Agoes Mardiono Jacoeb, Dipl. Biol, Agus Yulianto, S.Pi, Adenia Cahyatie Aprillia, S.Pi, Nur Inda Annisa'ul Hanifah, S.Pi, Mochammad Hafni Arief Akbar, Eksa Kalista Raharjo

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Science Techno Park (STP) - IPB University - Jl. Taman Kencana No. 3, Bogor, Jawa Barat 16128

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi