Hutan Jati Bongsor
Membangun Hutan Jati Prospektif (JAPRO)
Deskripsi Singkat
Pohon jati butuh waktu bertahun-tahun sebelum dapat diproses secara ekonomis. Pohon jati yang tumbuh liar semakin sedikit jumlahnya dan sulit diperoleh
JAPRO adalah konsep silvikultur intensif dalam pengelolaan pohon jati, yaitu dengan menggunakan klon jati unggul, persiapan lahan yang baik, pemupukan, penanaman tepat waktu dan pengendalian hama dan penyakit (silvikultur intensif).
Hutan jati prospektif (JAPRO) ditaksir mampu menghasilkan kayu sebanyak 200-300 m3/ha pada umur pohon 20 tahun, dibandingkan dengan 100-120 m3/ha pada umur pohon 60 tahun yang terjadi secara alami. Sebelum pohon tumbuh tinggi, tanaman Palawija seperti jagung dan kedelai dapat ditanam sebagai tanaman sela
Gigantic Teak Forest
Short Description
Teak tree can grow very large and the wood is used a lot in industry. It takes several years before a teak tree can produce good wood economically.
Japro is an intensive silviculture for teak tree. The teak tree growth is showing very good result, and is expected to yield 200-300 m3/ha of wood at the age of 20 years, compared to the regular ones yielding 100-120 m3/ha at the age of 60 years.
Perspektif
Japro diterapkan sebagai pengganti sistem konvensional yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman jati tanpa perluasan area tanam.
Keunggulan Inovasi:
- Produktivitas dan kualitas produk hutan jati meningkat
- Hanya memerlukan areal sempit saja namun produktif
- Akan menghasilkan hutan yang bernilai ekonomi tinggi, kaya diversitas, sehat, menyediakan cadangan pangan dan lestari
Potensi Aplikasi:
Teknik silvikultur intensif bagi pohon jati bisa diaplikasikan oleh PT. Perhutani pada hutan industrinya atau oleh perusahaan-perusahaan pengelola HTI.
Innovator:
Tim Inovasi
Institusi
Alamat
Status Paten
Dalam Proses Pengajuan
Kesiapan Inovasi
** Siap Dikomersialkan
Kerjasama bisnis
** Luas
Peringkat Inovasi
** Sangat Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada