Harapan Hidup Sehat bagi Sapi Bali
REKOMBINAN PROTEIN JTAT SEBAGAI KANDIDAT DIAGNOSA PENYAKIT JEMBRANA PADA SAPI BALI
Deskripsi Singkat
Penyakit Jembrana adalah penyakit infeksius oleh virus Jembrana, yang menurunkan ketahanan tubuh sapi dan hanya menyerang Sapi Bali. Saat ini belum tersedia antigen khusus untuk mendeteksi penyakit Jembrana.
Inovasi ini melakukan konstruksi terhadap gen Tat ke dalam plasmid pET-6 histidine dan berhasil diekspresikan melalui bakteri Escherichia coli strain BL21; dan telah dipatenkan, disebut dengan antigen rekombinan "Jembrana Bovine Disease - Trans Activator of Transcription Protein" (JTat).
Hasil diagnosis menggunakan ELISA pada sapi Bali menunjukkan bahwa antigen rekombinan JTat lebih efektif dan lebih akurat dalam mendeteksi penyakit Jembrana dibandingkan dengan antigen impor. Inovasi ini perlu dikembangkan untuk mempertahankan populasi sapi Bali, sebagai "icon" sapi potong Indonesia.
Healthy Wish for Bali Cattle
Short Description
Jembrana disease is an infectious disease caused by the Jembrana virus, which reduces the cattle body's resistance and only attacks Bali cattle. No specific antigen available to detect Jembrana disease. This innovation has succesfully constructed a Tat gene, called the "Jembrana Bovine Disease-Trans Activator of Transcription Protein" (JTat) antigen recombinant. The results diagnosis using ELISA on Bali cattle showed that the JTat antigen was more effective and more accurate in detecting Jembrana disease compared to imported antigens. This innovation needs to be further developed to maintain the well-being of Bali cattle population, being an "icon" of Indonesian beef cattle.
Perspektif
Solusi inovasi teknologi tidak selamanya dapat ditunggu untuk diturunkan, dari negara maju ke negara berkembang. Sebaliknya bisa juga terjadi.
Keunggulan Inovasi:
- Antigen rekombinan JTAT teruji mampu mendiagnosa penyakit Jembrana lebih akurat dibanding antigen impor.
- Antigen rekombinan JTAT teruji tidak bereaksi silang dengan penyakit immunodefisiensi lainnya.
- Diagnosa yang lebih akurat memungkinkan penanganan penyakit dan pemberian vaksinasi pada sapi Bali yang lebih tepat waktu
- Berpotensi menjadi yang pertama dalam memproduksi antigen rekombinan JTAT (khusus sapi Bali) berskala industri
- Mendukung kelestarian Sapi Bali sebagai icon sapi potong Indonesia, bahkan sebagai gene pool of beef cattle ASEAN.
Potensi Aplikasi:
Karena belum ada industri yang memproduksi antigen rekombinan JTat, inovasi ini berpotensi dikembangkan lebih lanjut menjadi produksi berskala industri yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia.
Innovator:
Tim Inovasi
Prof. Dr. Endang Tri Margawati, M.Agfr.Sc.
Indriawati, MSi.
Muhammad Ridwan, SFarm
Dr. Isyana Khaerunnisa
Saiful Anwar, MSi.
Institusi
Pusat Riset Bioteknologi, Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Alamat
Jl. Raya Bogor KM. 46, Cibinong 16911
Status Paten
Telah Terdaftar
Kesiapan Inovasi
*** Telah Dikomersialkan
Kerjasama bisnis
*** Terbuka
Peringkat Inovasi
*** Paling Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada