• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Awasi Merkuri Pakai Aplikasi

APLIKASI PENANGGULANGAN DAN PENCEGAHAN PENYEBARAN MERKURI

Deskripsi Singkat


Di Indonesia, kasus keracunan merkuri masih sering terjadi. Aplikasi ini dikembangkan untuk mendukung proses pemecahan masalah keracunan merkuri pada rantai pasok makanan laut.  Aplikasi yang komprehensif namun sederhana ini mendukung solusi "end-to-end" bagi masalah keracunan merkuri.  Seluruh informasi rantai pasok makanan laut disimpan dalam database, yang bisa diakses dengan menggunakan smartphone, baik oleh para pedagang ikan dan makanan laut, maupun tenaga medis yang bertanggung-jawab menangani keracunan merkuri secara langsung. 

Intercept Mercury Intelligently

 

Short Description



This application is developed to support the process of problem solving of mercury poisoning in seafood supply chain. This comprehensive yet simple application supports an "end-to-end" solution to the problem of mercury poisoning.  All seafood supply chain information is stored in a database, which is accessible by  smartphones used by fish and seafood traders, as well as the medical personnel who are responsible for dealing with mercury poisoning.


Perspektif

Pemecahan masalah keracunan makanan sampai kepada sumber penyebabnya akan menyelamatkan banyak calon korban lain, melalui kegiatan pencegahan dan edukasi masyarakat. 


Keunggulan Inovasi:

  • Aplikasi komprehensif untuk mengobati, dan  mencegah kasus keracunan dengan menelusuri rantai pasokan penyebab keracunan. 
  • Menggunakan teknologi pengukur suara nafas melalui voice dan audio untuk pra-diagnosis
  • Dilengkapi dengan modul penanganan keracunan merkuri tahap awal.
     

Potensi Aplikasi:

Aplikasi Mercure dapat dikembangkan untuk kasus-kasus  keracunan merkuri akibat paparan merkuri selain melalui makanan; misalnya melalui inhalasi maupun paparan melalui kulit, yang seringkali terjadi pada kegiatan industri dan pertambangan.  Lebih lanjut aplikasi Mercure ini juga berpotensi dikembangkan untuk pencegahan keracunan atau toksisitas logam lain seperti: kromium (Cr), kadmium (Cd), tembaga (Cu), timah (Sn), nikel (Ni), arsen (As), kobalt (Co), aluminium (Al), besi (Fe), selenium (Se), dan seng (Zn).


Innovator:

Tim Inovasi

1. Dr.Ria Lestari MOEDOMO 2. Alsabila Shakina 3. Annisa Dhanira 4. Dr.Ary Setijadi Prihatmanto 5. Dr. Eni Ratnaningsih

Institusi

balai penelitian DhOMiri

Alamat

balai penelitian DhOMiri

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi