Selamat Datang KEDAIREKA ! Di Khasanah Inovasi Indonesia
Berbagai prakarsa "gebrakan" dalam inovasi telah diluncurkan oleh pemerintah di awal kabinet yang baru tahun lalu, yaitu disahkannya Undang Undang No. 11 Tahun 2019 Tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, yang juga berisi rencana pembentukan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN), yang kemudian disusul pula dengan "gebrakan" PP Nomor 45 Tahun 2019, tentang pemberian insentif Pengurangan Pajak "Super" hingga 300% bagi pelaku usaha yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan invensi, menghasilkan inovasi, penguasaan teknologi baru.
Kini sebuah gebrakan lagi bagi upaya inovasi yang cukup "menyegarkan" kembali ditawarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI), yang pada Sabtu 12 Desember 2020 lalu meluncurkan program Kedaireka; yang berangkat dari visi Kampus Merdeka, menyediakan sarana bersinergi antara perguruan tinggi dengan industri untuk kemajuan bangsa Indonesia. Yang menarik adalah bahwa secara eksplisit program ini dirancang untuk mendorong kolaborasi inovasi / hilirisasi karya akademik perguruan tinggi menuju sektor industri berbasis tarikan kebutuhan atau tarikan pasar (market/demand driven). Sepertinya prakarsa ini merupakan kelanjutan logis dari "reformasi" Pemeringkatan (penilaian) Perguruan Tinggi baru-baru ini menjadi empat kriteria kinerja yaitu: Input, Proses, Output dan Outcome; dimana kinerja Outcome terkait dengan rekam jejak perguruan tinggi dalam menghilirkan riset dan inovasi menuju pemanfaatannya, termasuk pengabdian masyarakat, serta paten yang dimanfaatkan oleh industri.
Terobosan yang akan berdampak "hebat" adalah penyediaan anggaran "matching fund" (hibah) sebesar Rp. 250 Milyar dari sisi pemerintah, tentunya dengan syarat adanya investasi yang "matching" dari pihak industri / mitra kerjasama. Jika dikaitkan dengan penawaran insentif super pengurangan pajak bagi industri di atas, kita berharap akan terjadi ledakan semangat inovasi di Indonesia. BIC, sebagai sebuah lembaga intermediasi inovasi, tentu sangat bersemangat mendukung agar prakarsa ini berhasil, dengan ikut mendorong para inovator yang telah berpartisipasi di pemilihan "100+ Inovasi Indonesia", agar tidak melewatkan peluang emas unjuk gigi di Kedaireka. Dari lebih 4.100 (tim) inovator yang terdaftar di BIC, diperkirakan lebih dari 2.000 inovator berasal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Salam inovasi!
(KS12/12/20)