• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Pengembangan Investasi Industri ICT di Indonesia



Pada 08 Juli 2019,diadakan pertemuan pendahuluan antara BKPM dengan beberapa narasumber, membahas tentang pengembangan investasi Indonesia untuk menunjang Digital Economy, yang diintermediasikan oleh BIC.  Pada pertemuan ini BKPM meminta pandangan narasumber mengenai Industry 4.0 untuk merumuskan kebijakan investasi sektor teknologi informasi & komunikasi (ICT) di Indonesia. BKPM selaku otoritas pemerintah dalam hal investasi, menjelaskan situasi dan regulasi yang berlaku saat ini. Narasumber BIC yang diundang diminta memberikan pandangan, mengenai regulasi dan kebijakan investasi BKPM yang sejalan dengan kepentingan Indonesia. Dari pertemuan ini para peserta saling bertukar pikiran, tentang perkembangan dunia digital dewasa ini, serta berbagai model investasi ICT di seluruh dunia, termasuk model Silicon Valley, Smart Cities, ICT Based Industrial Clusters, dan sebagainya.

Sementara narasumber berpendapat bahwa “model” Silicon Valley, yang seringkali dijadikan model global yang sukses untuk suatu Science & Technology Parks (STP), perlu disesuaikan dengan era masa kini. Hal yang masih relevan diteladani dari Silicon Valley adalah keberhasilan mereka dalam membangun ecosystem inovasi berbasis kolaborasi, dengan memanfaatkan lokasinya yang menempel di kampus universitas sebagai ‘the brain-ware”. Namun, dengan semakin kompleksnya perkembangan dan peran ICT dewasa ini menuju era kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), meniru model Silicon Valley selain terlalu terlambat, juga diyakini akan akan sulit untuk dijadikan proposisi dalam mengundang investasi. Model yang harus di terapkan Indonesia untuk investasi ICT harus dalam skala global, bukan hanya skala nasional, dimana industri ICT di Indonesia harus menemukan posisi yang kuat dalam ICT Global Value Chain.

Pendapat narasumber lain yang menarik adalah tentang prospek Indonesia “melompat” menuju Industry 5.0 yaitu Human-Centered-Society, bukannya mengikuti Industry 4.0 yang sedang hangat diwacanakan dewasa ini. Kebutuhan kita yang serius adalah dalam mendaya-gunakan berkah “bonus demografis” adalah memacu potensi tenaga kerja muda Indonesia merebut “high-value added” employment, disamping memanfaatkan berkah sebagai negara yang paling kaya dalam budaya dan keaneka-ragaman hayati. Dengan arah tersebut, diharapkan kita tidak hanya dapat merebut pasar investasi global, tetapi juga dapat membangun kompetensi nasional di bidang ICT yang relevan dan kompetitif, serta menjadi bagian strategis dalam Global Value Chain.

Salam Inovasi!

(TFA 080719)


Komentar

Belum ada komentar

Tinggalkan Pesan

Berita Terbaru

117 INOVASI INDONESIA 2025 BATCH PERTAMA DIMULAI 

Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara ASEAN (Association of Southeast Asian Nation) adalah forum

TINGGAL SEMINGGU PELUANG KE GIMI INNOVATION AWARDS

Setelah memperoleh sambutan luas saat penyelenggaraan GIMI Innovation Awards 2024 di Barcelona

116 INOVASI INDONESIA – 2024 TERPILIH!

Penjurian "116 Inovasi Indonesia-2024" yang berlangsung pada bulan Januari 2025 lalu

DUBAI BERBAGI KIAT DAN STRATEGI DALAM BERINOVASI

Di era modern ini, Dubai telah menjadi simbol sukses, atau bahkan keajaiban inovasi, pada tataran n

INOVASI INDONESIA DARI ACEH MENGGEBRAK DUNIA 

Berita kejutan yang sungguh menggairahkan semalam tersiar dari GIMI Innovation Awards 2024, sebuah a