New Innovation Paradigm: Sky is No Longer a Limit !
Pandemi Covid-19 sekalipun telah mengakibatkan krisis kemanusiaan secara global, ternyata juga telah mengakselerasikan berbagai prakarsa inovasi yang luar biasa. Salah satunya adalah dengan diluncurkannya suatu paradigma inovasi baru melalui terbitnya buku inovasi: "Sky is No Longer a Limit": Technology and the Human Factor at the Heart of the New Innovation Paradigm for Creating Shared Value. Buku ini ditulis oleh Dr. Florin Paun, seorang pemikir inovasi Perancis, yang pernah mampir ke BIC sekitar dua tahun yang lalu untuk berbagi pemikirannya. Pemikiran Dr. Paun inilah yang kini ditulis menjadi buku dan diterbitkan serempak dalam sembilan edisi bahasa (Our Knowledge Publishing (2020-08-12) – ISBN-13: 978-620-2-69013-3). Dr. Florin Paun mengawali kariernya sebagai seorang fisikawan serta inventor teknologi yang memiliki beberapa patent dalam bidang material maju. Namun minatnya kemudian beralih ke urusan "innovation economics" dan "entrepreneurship", sehubungan tugas yang diembannya sebagai Manager Alih Teknologi di ONERA (Badan Ruang Angkasa Perancis). Saat ini Dr. Paun juga bergiat di International Innovation Networks for Research and Innovation, dan menjabat sebagai Manager Program & Strategist dari JEDI (Joint European Disruptive Innovation).
Saat kita di Indonesia baru saja mengadopsi konsep pengelolaan inovasi dari NASA (USA,1974): Technology Readiness level/TRL atau Tingkat Kesiapan Teknologi / TKT; maka Dr. Florin Paun sejak 2010 dalam posisinya sebagai Direktur Inovasi ONERA mengembangkan konsep Demand Readiness Level (DRL) dan strategi mengawinkan (hybridizing) dan melincahkan (agilizing) mekanisme "Tek-Tok" antara Technology-Push dan Demand-Pull dengan pendekatan DRL + TRL nya. Pendekatan ini telah terbukti melipat-gandakan keberhasilan hilirisasi inovasi di ONERA. Sumbangan terpenting buku ini bagi upaya inovasi (bisnis) adalah karena isinya didasarkan pada praktek nyata, yang dapat menjawab tantangan inovasi masa kini; dimana ekosistem inovasi di seluruh dunia sedang terakselerasi dengan sangat cepat, global, dan kompleks; khususnya dengan hadirnya teknologi digital/internet, block-chains; serta hadirnya Venture Capital dan Technology Scouts. Dr. Paun berargumen bahwa mengelola inovasi hanya mengandalkan konsep TRL dewasa ini, akan berisiko menjerumuskan gagasan inovasi yang hebat sekalipun menuju lembah kematian (Valley of Death).
Pada pengantar dalam buku ini, Jenderal Denis Mercier, mantan Ka. Staf Angkatan Udara Perancis dan Komandan Program Transformasi NATO, membuat testimoni bahwa pendekatan DRL-TRL terbukti mampu menciptakan sinergi di antara para stakeholders inovasi secara "assymetrical" dan "win-win". Dikatakannya, pendekatan "hybrid" ini memungkinkan para pengelola inovasi (principal investigators) untuk memahami kebutuhan dan arah hilirisasi inovasi dari sisi demand (pemakai) secara mendalam.
Saat berkunjung dan menyampaikan paparannya di beberapa Universitas, lembaga LitBang, serta pada pertemuan bisnis di Indonesia; Dr. Florin Paun menyampaikan tantangannya secara terbuka bagi kita: "If we can find locally in each campus a Technology Transfer Officer dedicated to his work, we will help them through training and (pilot) projects.... I am ready to bet that Indonesia will boom through innovation in maximum three years". Kita tunggu saja saatnya ada yang menyambut tantangan Dr. Paun ini. Salam inovasi!
(KS/090920)