KEJUTAN MENGGAIRAHKAN DI AKHIR TAHUN 2023 !! .............. INOVASI INDONESIA TERUS MEROKET
Global Innovation Index (GII) edisi tahun 2023 menyajikan kinerja ekosistem inovasi dari 132 negara, serta melaporkan berbagai tren inovasi global terbaru, dengan latar belakang ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, yang menyebabkan melambatnya pemulihan ekonomi, suku bunga tinggi, serta berbagai konflik geopolitik; namun di sisi lain, terbit harapan baru dari tibanya gelombang inovasi teknologi digital serta ilmu pengetahuan mendalam (deep sciences). Fokus tematik pada edisi ini menyoroti tentang pertumbuhan di masa depan yang didorong oleh inovasi, untuk memberikan gambaran apakah pertumbuhan produktivitas global akan stagnant? Sebaliknya, apakah kita justru tengah memasuki era ekonomi dunia yang baru? Silakan tengok laporan lengkap GII-2023 di tautan: https://www.wipo.int/global_innovation_index/en/2023
Bagi prakarsa inovasi di Indonesia, laporan GII 2023 terasa semakin menggairahkan dan menorehkan kejutan baru lagi, karena peringkat inovasi Indonesia yang pada tahun 2021 berada di posisi ke 87, dan tahun lalu (2022) melesat ke peringkat 75; dan di tahun 2023 ini kita meroket lagi ke peringkat 61 dunia!! Selama sepuluh tahun sebelumnya, peringkat inovasi Indonesia di GII mengalami stagnasi di kisaran 80+ yang artinya kita tidak bisa membuktikan adanya kemajuan berarti dalam kinerja ekosistem inovasi. Padahal negara-negara tetangga yang pada awalnya sekelas dengan Indonesia; seperti Malaysia, Thailand, Vietnam dan Filipina; di tahun lalu telah berada berturut-turut di peringkat GII ke 36, 43, 48 dan 59. Singapura dan Korea bahkan telah bertengger di peringkat 10 negeri paling inovatif di dunia! Namun, dengan “prestasi” Indonesia yang pada dua tahun terakhir berhasil melesat di peringkat GII dengan “double digit” (naik 12 dan 14 peringkat berturut-turut), pada saat semua negara tetangga kita di atas tahun ini “hanya” mengalami kenaikan peringkat antara 0 sampai 3 tingkat saja; selayaknya hal ini membangkitkan semangat kita untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam prestasi berinovasi.
Dari ke tujuh pilar pemeringkatan inovasi GII (lihat slide # 3 & 4), Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan pada dua tahun terakhir di enam pilar. Hanya pilar # 3 yaitu pilar infrastruktur (input) yang nampaknya masih “alot” diajak maju untuk mendukung ekosistem inovasi. Sementara itu, Laporan GII - 2023 juga menyajikan rincian data pemeringkatan inovasi Indonesia (lihat NOTES di bagian bawah halaman 133), yang dapat kita jadikan panduan tentang bagaimana, dan di bagian mana; kita perlu meningkatkan kinerja ekosistem inovasi nasional kita, sehingga peringkat Indonesia di GII dapat terus dipacu, dan pada gilirannya kita dapat mengejar ketertinggalan kita dalam berinovasi.
Semoga momentum prestasi “double-digit progress” di laporan GII 2023 ini, dapat disikapi oleh pemerintah dengan serius; khususnya tentunya oleh otoritas riset dan inovasi nasional kita, BRIN, beserta seluruh organisasi dan lembaga yang terkait dengan upaya hilirisasi inovasi; untuk bertemu dan berkoordinasi agar dapat terus memacu perbaikan aspek-aspek (atau pilar-pilar) ekosistem inovasi nasional kita yang telah menuju arah yang benar; namun juga harus berani melakukan introspeksi untuk mengubah, merombak, bahkan melakukan banting-setir (turnaround) pada pilar-pilar pendukung inovasi kita yang masih lemah.
Salam inovasi !
(KS 29/11/23)