INOVASI PEMUDA TASIK
BIC mendapat undangan untuk menghadiri Lokakarya "Global Insight for Tasikmalaya" yang diselenggarakan oleh "Abaloq", suatu organisasi untuk pengembangan inovasi dan kewirausahaan untuk generasi muda Tasikmalaya. Motor penggeraknya adalah seorang alumni returnee Jerman, Hari Ramdhani, yang pernah menjadi intermediator di BIC dengan dukungan dari Centrum für internationale Migration und Entwicklung (CIM), GIZ. Prakarsa Abaloq ini didasari oleh pemikiran bahwa generasi muda Tasikmalaya perlu disiapkan untuk menyambut era "bonus demografi" yang akan dinikmati Indonesia pada dekade mendatang. Pada saat yang sama Hari Ramdhani melihat bahwa bonus demografi akan membawa berkah bagi Indonesia, jika lebih banyak generasi muda Tasik bercita-cita atau berkiprah menjadi wirausahawan ketimbang menjadi pegawai. Dengan demikian mereka menjadi pencipta kerja, bukan pencari kerja.
BIC memenuhi permintaan panitia Lokakarya untuk menyampaikan pandangannya tentang "Future Business Model", dengan mengajukan tiga proposisi: (a) Pentingnya berpikir global tapi bertindak lokal (Think Globally, Act Locally), (b) Melihat bisnis sebagai suatu sistem yang dinamis, dan sebagai suatu rantai pasok (supply chain), dan (c) Mengembangkan bisnis di kawasan "blue ocean", bukan "red ocean" dengan bereksperimen menggunakan pendekatan business canvas. Setelah Lokakarya, dilakukan kunjungan ke Rumah Kreatif Abaloq, yang didukung oleh Bank Rakyat Indonesia.
Komentar
Belum ada komentar