103 Inovasi Indonesia 2011: Inovasi dan Masa Depan
Mendiang legenda guru manajemen Peter F. Drucker mengatakan bahwa: “Cara terbaik untuk meramalkan masa depan adalah dengan membuatnya”. Itulah alasan penerbit, mengapa pada penerbitan 103 Inovasi Indonesia – 2011 ini disisipkan kata-kata bijak tentang masa depan. BIC meyakini bahwa berinovasi adalah upaya membuat/menentukan masa depan kita, yang tak cukup hanya dilakukan dengan menunggu dan meramalkannya.
Dengan terbitnya 103 Inovasi Indonesia – 2011, secara kumulatif telah dipublikasikan 406 karya inovasi yang dipilih dari antara 2.000 lebih karya inovasi, dari seluruh Nusantara. Terlebih membesarkan hati, bila kita melihat tren angka-angka partisipasi para inovator dalam kegiatan 100+ Inovasi Indonesia sejak tahun 2008. Statistik partisipasi menunjukkan trend peningkatan yang sehat, semakin kompetitif, dan sebaran partisipasi dari berbagai organisasi litbang, pendidikan, swasta maupun inovator perorangan dari 25 provinsi di seluruh Indonesia.
Rancangan muka buku 103 Inovasi Indonesia - 2011 ini dirancang khusus, karena “icons” yang terpampang pada logo 103 adalah perwakilan dari karya inovasi yang telah atau sedang ikut “membuat dan menentukan” masa depan kita. Halaman “Cover Story” dan penjelasannya (tepat dibelakang sampul buku) memberikan ulasan sekilas, tentang berbagai ragam upaya inovasi yang dilakukan, serta potensinya dalam membangun masa depan Indonesia.
Sementara itu, rancangan bagian akhir buku ini juga “menandai” dimulainya era baru bagi BIC khususnya, dan prakarsa inovasi Indonesia pada umumnya. Mulai tahun 2011 ini, BIC beserta seluruh kegiatan pemilihan dan penerbitan “100+ Inovasi Indonesia” untuk tahun-tahun mendatang telah bermarkas di “jantung” inovasi masa depan kita yang dinamakan I-STP (Indonesia Science & Technology Parks). Untuk itu, di halaman bagian belakang buku ini juga dimuat ulasan singkat tentang I-STP, sarana dan prasarana, serta rencana-rencananya; yang kesemuanya pasti ikut menentukan masa depan kita.
Prakarsa inovasi kita ke masa depan pastilah masih panjang jalannya. Kita pasti harus melewati jalan-jalan yang tidak lurus dan mulus, jalan yang terjal, tikungan-tikungan tajam yang beresiko, dan memasuki kawasan-kawasan yang belum pernah kita kenal.
We should all be concerned about The Future because we will have to spend the rest of our lives there.
Salam Inovasi !