• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Si Hitam Unggul bagi Siapa?

VARIETAS UNGGUL TEMU IRENG: PENGEMBANGAN BERDASARKAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI DAN KANDUNGAN METABOLIT

Deskripsi Singkat


Pengembangan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) dari aksesi yang potensial menjadi varietas unggul yang berkualitas dan terstandar telah termasuk dalam agenda riset menuju industri biofarmaka Indonesia. Namun  sampai saat ini pengembangan ini belum dilakukan. Parameter analisis untuk pengembangan varietas adalah agro-morfologi, kandungan metabolit serta bioaktivitas farmakologi. 

Proses inovasi ini memilih 10 aksesi potensial temu ireng, dilanjutkan dengan analisis kinerja dari 20 genotipe terpilih, yang menghasilkan 3 varietas potensial untuk dilakukan uji multi-lokasi di 3 lokasi selama dua musim. Hasil uji menyimpulkan adanya efek signifikan dari genotipe, lingkungan, dan genotipe melalui interaksi lingkungan atau genotype-environment interactions (GEI) terhadap karakter keunggulan setiap varietas, yaitu kadar fenolik, kadar flavonoid, dan aktivitas antioksidan. 

Hasil ini dapat dijadikan sebagai panduan bagi petani pembudidaya temu ireng; untuk  menggunakan varietas unggul yang tepat, menanamnya di lokasi yang tepat agar dapat memperoleh kadar fenolik, atau flavonoid, atau aktivitas antioksidan yang maksimal sesuai yang dibutuhkan.     

 

The Black Super for Whom?

 

Short Description


The development of temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) from potential accessions into superior and standardized varieties has not been carried out. This innovation process selected 10 potential accessions of temu ireng, and through performance analysis, 20 genotypes were selected and tested,  resulted in the 3 superior varieties being tested for two planting seasons in 3 locations. The test concluded that there was a significant effect of genotype, environment, and genotype-environment interactions (GEI) on these superior vareties to obtain maximum yields of phenolic, or flavonoid, or antioxidant activity.  These results can be used as a guide for farmers cultivating temu ireng, to use the right varieties, plant them in the right locations, in order to obtain the respective maximum yields. 
 

Perspektif

Keberhasilan industri biofarmaka Indonesia ditentukan oleh keunggulan kualitas, produktivitas, serta standar varietas tanaman yang menjadi sumber bahan baku utamanya.    

Keunggulan Inovasi:

  • Berhasil mengidentifikasi tanaman temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) dari aksesi yang potensial untuk menetapkan varietas unggul. 
  • Menghasilkan data berbasis penelitian, yang dapat dijadikan panduan bagi petani pembudidaya temu ireng; untuk memilih   varietas unggul yang tepat, menanamnya di lokasi yang tepat agar dapat memperoleh hasil maksimal sesuai yang dibutuhkan oleh industri. 

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini dapat diaplikasikan oleh petani pembudidaya temu ireng; untuk  meningkatkan produktivitas mereka dengan menanam varietas unggul yang tepat, menanamnya di lokasi yang tepat, agar rimpang temu ireng yang dihasilkan memiliki kadar fenolik, atau flavonoid, atau aktivitas antioksidan yang maksimal sesuai kebutuhan industri. Inovasi ini berpotensi dikembangkan lebih lanjut, untuk mengembangkan varietas unggul tanaman biofarmaka lain agar dapat dicapai produktivitas budidaya yang maksimal. 
   

Innovator:

Tim Inovasi

1 Dr.Waras Nurcholis, SSi, MSi 2 Dr. Mohammad Rafi, S.Si, MSi 3 Prof. Dr. drh. Maria Bintang, M.S

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Departmen Biokimis, Fakultas MIPA, Institut Pertanian Bogor

Status Paten

Telah Terdaftar

Kesiapan Inovasi

*** Telah Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

*** Terbuka

Peringkat Inovasi

*** Paling Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi