• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Perlombaan Dunia Memikat Sang Surya

METODE PEMBUATAN SEL SURYA FEROELEKTRIK BST/CUO

Deskripsi Singkat


Dalam pengembangan teknologi sel surya, bahan perovskite diharapkan akan menjadi pengganti silikon, karena efisiensinya yang cukup tinggi dan biaya pembuatannya murah. Namun, efisiensi terbaik perovskite terdapat pada struktur dengan kandungan timbal yang tidak ramah lingkungan. 

Inovasi ini mengembangkan bahan dengan struktur perovskite adalah bahan feroelektrik Barium Strontium Titanate (BST) yang digabungkan  dengan Tembaga Oksida (CuO) sebagai penyerap energi surya selektif dan memiliki emisi termal yang kecil. BST dan CuO dalam bentuk film tipis dapat dibuat dengan teknik chemical solution deposition (CSD) yang pada skala laboratorium dapat dilakukan dengan peralatan yang relatif sederhana.

Diharapkan dari invensi ini akan dapat dikembangkan sel surya alternatif dengan kinerja efisiensi  sel surya yang cukup tinggi, cukup mudah dan murah dalam fabrikasi; karena tidak memerlukan ruangan vakum, maupun kapasitas alat yang besar, dan dapat disintesis pada suhu ruangan. 


 

Global Race in Attracting the Sun

 

Short Description


In solar cell technology, perovskite material is expected to be a substitute for silicon, because of its high efficiency and low manufacturing cost. However, the best efficiency of perovskite is found in structures with lead content which are not environmentally friendly. This innovation develops a substitute with a perovskite structure, from a ferroelectric material Barium Strontium Titanate (BST) combined with Copper Oxide (CuO) as solar energy absorber with small thermal emission. BST and CuO in the form of thin films can be made with chemical solution deposition (CSD) technique, which on a laboratory scale can be done with relatively simple equipment. It is expected that from this invention alternative solar cells with high efficiency, easy, and inexpensive to fabricate can be developed; that does not require a vacuum chamber nor large capacity, and can be synthesized at room temperature. 

Perspektif

Salah satu kendala terbesar dalam mendorong pembangkitan listrik tenaga surya (PLTS), adalah ketergantungan Indonesia pada sel surya yang masih harus diimpor. 

Keunggulan Inovasi:

  • Pada skala laboratorium sel surya  BST dan CuO  dapat dibuat  dengan peralatan yang relatif sederhana, sehingga memiliki prospek sebagai sel surya dengan efisiensi tinggi yang dapat dibuat di Indonesia.
  • BST dan CuO dalam bentuk film tipis dapat dibuat dengan metode CSD yang memiliki kontrol stoikiometri terkait impuritas dan konsentrasi, dan mudah dalam fabrikasi, karena tidak memerlukan vakum maupun kapasitas alat yang besar, dan dapat disintesis pada suhu ruangan. 

Potensi Aplikasi:

Inovasi ini jika dapat dikembangkan terus, diharapkan akan menghasilkan teknologi untuk memproduksi sel surya di dalam negeri, mengurangi ketergantungan Indonesia akan pasokan sel surya impor; sehingga pada gilirannya akan dapat mendorong program energi terbarukan melalui pembangkitan listrik tenaga surya (PLTS). 

Innovator:

Tim Inovasi

1 Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual 2 Muhammad Dahrul, S.Si, M.Si 3 Dr. Ir. Irzaman, M.Si 4 Prof. Dr. Husin Alatas, M.Si 5 Dr. Renan Prasta Jenie, S.TP, M.T. 6 Ridwan Siskandar, S.Si.,M.Si 7 Rima Fitria Adiati, S.T., M.T. 8 Nazopatul Patonah Har, S.Si.,M.S 9 Ichsan Hardyanto, S.Si., M.Si. 10 Vania Rahmawaty, S.Si. 11 Suharno

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Gd. Andi Hakim Nasoetion Lt. 5 Kampus IPB Dramaga Bogor - Jawa Barat 16680

Status Paten

Dalam Proses Pengajuan

Kesiapan Inovasi

** Siap Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

** Luas

Peringkat Inovasi

** Sangat Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi