• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

STRATEGI DAN INOVASI SEKTOR PANGAN: MENJAWAB TANTANGAN INDUSTRI 4.0.



Indonesian Food Innovation Center (IFIC) dengan dukungan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, memulai kegiatan perdananya dengan menyelenggarakan“Seminar Strategi dan Inovasi Sektor Pangan: Menjawab Tantangan Era Industri 4.0. ”(Food Innovation Initiatives: Facing the Industry 4.0. Challenges). Seminar dikuti oleh sekitar 100 undangan, dibuka dengan pengarahan Menteri Perindustrian RI; dan mengetengahkan strategi garis besar Pemerintah untuk mendukung inovasi industri, yang dibawakan oleh Dr. Ngakan T. Antara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian, dan dilanjutkan dengan paparan oleh Dr. Roy Sparingga tentang strategi dan peran yang ingin dibawakan oleh IFIC.

Selanjutnya seminar menampilkan wakil pelaku bisnis pangan, yang dibawakan oleh ibu Yunawati Gandasasmita, Head of Innovation Development Center Kalbe, dengan menunjukkan berbagai prospek bisnis pangan yang belum digali di Indonesia, dan ternyata selaras dengan strategi yang digariskan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Indonesia (RIPIN) Kementerian Perindustrian. Pada makalah penutup, bapak Archie Slamet dari CSIRO Indonesia mengetengahkan potensi merealisasikan ketahanan pangan di Indonesia melalui upaya memerangi wastage (kemubaziran) yang terjadi di sepanjang rantai pasok industri pangan dari hulu sampai ke hilir. Kemubaziran dalam hal ini digolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu “losses” akibat kerusakan bahan pangan sejak dipanen sampai pengolahannya, dan “waste” karena bahan pangan siap saji yang terbuang sia-sia dalam proses konsumsinya. Statistik memperkirakan 32% bahan pangan di dunia menjadi mubazir. Jumlah ini lebih dari cukup untuk menanggulangi kelaparan/kekurangan pangan di seluruh muka bumi, termasuk menghapuskan soal ketahanan pangan secara global. 

Diskusi yang dipandu oleh Kristanto Santosa dari BIC, menyimpulkan besarnya potensi membangun sektor industry pangan Indonesia melalui inovasi; seandainya bisa terjadi kolaborasi, sinergi dan keselarasan strategi antara pelaku bisnis, ilmuwan dan kebijakan pemerintah. Untuk itu, IFIC bisa berperan menjadi fasilitator dan intermediatornya.

Bagi yang berminat untuk memperoleh materi seminar, seluruh makalah silahkan klik di sini


Komentar

Belum ada komentar

Tinggalkan Pesan

Berita Terbaru

SELAMAT IDUL FITRI 1445 -H

Hari ini kita telah sampai ke penghujung ramadan, dan hari kemenangan akan tiba esok, Semoga Allah

"116 IN0VASI INDONESIA-2024" DIMULAI !!

Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara adalah proyek strategis nasional yang akan diresmikan pada 17 Agustu

115 INOVASI INDONESIA – 2023 TERPILIH !

Penjurian "115 Inovasi Indonesia-2022" yang berlangsung pada bulan Januari 2024 lalu

OLEH-OLEH INOVASI TANPA DISRUPSI DARI BANGKOK

Pengarang buku strategi inovasi # 1 sejagat “Blue Ocean Strategy”, Chan Kim & Renee

OBITUARI - PAULUS TJAKRAWAN - Sang Inovator Energi Terbarukan

Duka mendalam bagi BIC dan tentunya bagi banyak inovator Indonesia, saat mendengar berita berpulangn