Menjinakkan Bekatul Bergizi
Teknologi Stabilisasi Bekatul untuk Menghasilkan Ingredient Pangan Fungsional
Deskripsi Singkat
Bekatul merupakan bagian terluar dari bulir beras (rice kernel) yaitu lapisan aleurone beras yang terbungkus oleh sekam hasil penggilingan padi setelah proses penyosohan. Kandungan vitamin B kompleks (B1-B6, B15), oryzanol, asam ferulat serta serat pada bekatul dapat mengoptimalkan fungsi berbagai organ tubuh. Sayangnya penggunaan bekatul belum optimal sebagai bahan baku pangan fungsional karena kerusakan bekatul pasca penggilingan dengan indikasi timbulnya bau tengik.
Enzim lipase dan enzim polifenol diidentifikasi sebagai penyebab utama kerusakan bekatul. Inovasi teknologi High Temperature Short Time (HTST) memanfaatkan panas tinggi sesaat untuk menonaktifkan kedua enzim tersebut. Bekatul menjadi stabil untuk diolah lebih lanjut sebagai bahan baku pangan fungsional.
Taming Nutritious Rice Bran
Short Description
High Temperature Short Time (HTST) inactivated the endogenous enzymes (Lipase and Phenolase). The two enzymes are recognized as main problems that causes rancidity in rice bran quality deterioration (RB-QD).
Applying high temperature shock will stabilize the rice bran, enabling it to be processed further. Rice bran can now be developed as ingredient of functional food.
Perspektif
Menjinakkad sifat 'liar' bahan pangan bergizi yang mudah rusak memungkinkan proses lebih lanjut untuk menjadikannya produk dengan nilai tambah tinggi
Keunggulan Inovasi:
- Kerusakan komponen bioaktif minimal selama proses stabilisasi
- Prosedur stabilisasi sederhana dan mudah dilakukan
- Dapat diaplikasikan secara kontinu maupun tidak kontinu
Potensi Aplikasi:
Teknologi ini dapat langsung diaplikasikan pada industri penggilingan padi dari skala menengah sampai skala besar
Innovator:
Tim Inovasi
Institusi
Alamat
Status Paten
Dalam Proses Pengajuan
Kesiapan Inovasi
** Siap Dikomersialkan
Kerjasama bisnis
** Luas
Peringkat Inovasi
** Sangat Prospektif
File
Tidak ada
Video
Tidak ada