• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Menggarami Garam Rakyat dengan Teknologi

MEMBUAT GARAM KONSUMSI DARI GARAM KROSOK

Deskripsi Singkat


Sebagian besar produksi garam rakyat berkualitas K2 dan K3, dengan kadar NaCl yang lebih kecil dari 90%, bewarna kusam kecoklatan, karena ikutan lumpur dan debu sehingga disebut garam krosok. Akibatnya garam krosok rakyat kurang laku dijual, murah dan cenderung menumpuk di gudang sampai musim panen berikutnya. 

Inovasi ini mengembangkan metoda dan proses rekristalisasi garam krosok menjadi garam konsumsi dengan media isolator, untuk menghasilkan garam berkadar NaCl sedikitnya 95%, secara lebih efektif dan lebih efisien dibanding metoda lainnya.  Inovasi ini mudah diterapkan, dan murah dalam permodalan, sehingga cocok diterapkan dalam program peningkatan pegaram rakyat, atau mengembangkan wirausaha baru atau  koperasi di sentra-sentra garam rakyat.
 

Salting People's Salt with Technology

 

Short Description


Most of farmer's produced salt has K2 and K3 quality grade, with sodium salt content of less than 90%. It is dull brown in color, due to the contamination of mud and dust. Consequently, farmer's salt does not sell well, priced cheaply, and tend to accumulate in warehouses due to low turnover. This innovation develops the method and process of recrystallizing this raw salt into table salt through insulating media technology, to produce salt with a sodium content of at least 95% effectively and efficiently, more than any other methods. This innovative method is easy to implement and has low capital requirements; so it is suitable to be applied in various programs to increase people's salt, or develop new entrepreneurs or cooperatives in people's salt centers.

Perspektif

Tantangan dalam pengenalan "Teknologi Tepat Guna" bagi masyarakat  adalah membuktikan bahwa teknologi tersebut terbukti tepat sasaran, dan masyarakat terbukti menikmati gunanya.     

Keunggulan Inovasi:

  • Meningkatkan kualitas garam menjadi garam K1 dengan kadar NaCl minimal 95%, dan menurunkan kadar air di bawah 3%.
  • Menggunakan peralatan yang sederhana, dan prosesnya teruji  mudah dioperasikan oleh pegaram rakyat.  
  • Dapat menghemat biaya transportasi, tenaga kerja, pemakaian energi, serta administrasi; dibanding industri kecil pengolah garam pada umumnya.  
  • Inovasi dikembangkan langsung di sentra garam rakyat, dengan keanggotaan pegaram (penggarap, pemilik lahan dan pedagang garam) sehingga manfaatnya terukur, serta langsung dapat dinikmati oleh para pegaram.

Potensi Aplikasi:

Inovasi teknologi pembuatan garam konsumsi dari garam krosok ini telah diaplikasikan di berbagai sentra garam rakyat, terutama yang menghasilkan garam berkualitas K2 dan K3; di Jawa, Madura, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.  Inovasi ini berpotensi diaplikasikan lebih luas dalam program-program pengembangan produksi dan pemasaran garam konsumsi di daerah lain; dan dijadikan sebagai model bagi pengembangan wirausaha baru berbasis teknologi di sektor industri garam secara nasional.

Innovator:

Tim Inovasi

Dr. Ir. Sudarto, MM

Institusi

Kementerian Perindustrian RI

Alamat

Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12950

Status Paten

Belum Didaftarkan

Kesiapan Inovasi

* Prototype

Kerjasama bisnis

* Terbatas

Peringkat Inovasi

* Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi