• +6221 4288 5430
  • +62 8118 242 558 (BIC-JKT)
  • +62 8118 242 462 (BIC-INA)
  • info@bic.web.id

Kucing, Anjing dan Taro Bersatu Melawan Kanker

KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KELADI TIKUS (TYPHONIUM FLAGELLIFORME) DENGAN INTERFERON ALAMIAH ANJING (NCAIFN) DAN INTERFERON ALAMIAH KUCING (NFEIFN) SEBAGAI SUBSTANSI ANTITUMOR.

Deskripsi Singkat


Inovasi yang mengembangkan formulasi ekstrak daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme) dengan interferon alamiah anjing (nCaIFN) dan kucing (nFeIFN) menjadi sediaan kombinasi anti-tumor.  Hasil pengujian in-vitro dan in-vivo membuktikan bahwa formulasi ini bersifat sinergis, sehingga lebih baik dalam mendukung dalam pengobatan kemoterapi untuk tumor/kanker. 

Hasil pengujian pada hewan coba memperlihatkan bahwa kombinasi kedua bahan ini mampu menurunkan ukuran tumor, menjaga kestabilan berat badan, bersifat anti-proliferasi, pro-apoptosis, anti-angiogenesis, menurunkan ekspresi proliferating cell nuclear antigen (PCNA), dan meningkatkan ekspresi enzim Caspase-3 intraseluler.

Dog, Cat and Taro Unite Against Cancer

 

Short Description


This innovation develops a formulation of rat taro leaf extract (Typhonium flagelliforme) with the natural interferon of dog (nCaIFN) and cat (nFeIFN) into an anti-tumor combined preparation. The results of in-vitro and in-vivo testing prove, that this formulation is synergistic to support chemotherapy treatment for tumors/cancer patients. Test results on experimental animals showed that the combination of these two materials was able to simultaneously reduce tumor size, maintain body weight stability, have anti-proliferative, pro-apoptotic, anti-angiogenesis, reduce the expression of proliferating cell nuclear antigen (PCNA), while increase intracelluar Caspase-3 enzyme.

Perspektif

Sinergi dari sumber pangan hewani dicampur dengan yang nabati sudah sejak dahulu teruji menghasilkan kuliner yang nikmat dan bergizi. Kini saatnya untuk menemukan berbagai potensi sinerginya bagi dunia pengobatan dan terapi.

Keunggulan Inovasi:

Pengujian in-vitro dan in-vivo membuktikan formulasi bersifat sinergis dan sekaligus:
  • Mampu menghambat pertumbuhan tumor (anti-proliferasi)
  • Mampu menghambat pertumbuhan pembuluh darah (anti-angiogenesis)
  • Mampu merangsang kematian sel tumor melalui peningkatan apoptosis
  • Mampu menstabilkan berat badan tubuh yang turun akibat adanya tumor.
Selain itu, formulasi ini juga teruji aman bagi sel normal di sekitar sel tumor, dan tanaman keladi tikus sebagai bahan formulasi tersedia berlimpah.    

Potensi Aplikasi:

Selain  berpotensi sebagai anti-tumor bagi manusia, inovasi ini dapat dikembangkan untuk aplikasi pengobatan tumor pada hewan. Salah satu potensi terdekat adalah pengembangan formulasi ini sebagai obat anti-tumor untuk aplikasi topical (salep, tetes atau suntikan langsung ke jaringan tumor), khususnya untuk tumor kulit yang merupakan salah satu jenis tumor terbanyak yang diderita hewan. 

Innovator:

Tim Inovasi

1 Prof. drh. Bambang Pontjo Priosoeryanto, MS. PhD. APVet, DACCM 2 Dr. drh. Eva Harlina. MS. APVet 3 drh. Riski Rostantinata, MSi 4 drh. Ardi Sandriya, MSi. 5 apt. Rachmi Ridho, SFarm, MFarm. 6 drh. Mawar Subangkit, MSi, Ph.D, APVet 7 Dr.Waras Nurcholis, SSi, MSi.

Institusi

Institut Pertanian Bogor

Alamat

Divisi Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Jl. Raya Dramaga, Babakan, Kec. Dramaga, Kota Bogor, Jawa Barat 16680

Status Paten

Telah Terdaftar

Kesiapan Inovasi

*** Telah Dikomersialkan

Kerjasama bisnis

*** Terbuka

Peringkat Inovasi

*** Paling Prospektif


File

Tidak ada


Video

Tidak ada


Perkembangan Inovasi